Kajian
Sunah Mandi Jumat, Diampuni Dosa di Antara Dua Jumat dan Berpahala Seperti Berkurban
Amalan mandi Jumat atau mandi di hari Jumat adalah amalan sunah yang dianjurkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Mendapat ampunan dan pahala berkurban.
Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Amalan mandi Jumat atau mandi di hari Jumat adalah amalan sunah yang dianjurkan oleh Rasulullah Muhammad SAW.
Amalan sunah mandi Jumat itu didasarkan pada Hadis Riwayat An Nasai, At Timidzi, dan Ibnu Majah.
Bunyi hadis sunah mandi Jumat sebagai berikut:
مَنْ تَوَضَّأَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَبِهَا وَنِعْمَتْ وَمَنْ اغْتَسَلَ فَالْغُسْلُ أَفْضَلُ
“Barangsiapa berwudhu di hari Jum’at, maka itu baik. Namun barangsiapa mandi ketika itu, maka itu lebih afdhol.” (HR. An Nasai no. 1380, At Tirmidzi no. 497 dan Ibnu Majah no. 1091).
Hadits ini diho’ifkan oleh sebagian ulama. Sebagian lagi menshahihkannya semacam Syaikh Al Albani rahimahullah.
Terkait hukum mandi Jumat sebagian ulama menyebut sunah, sebagian lainnya menghukumi wajib.
• Doa untuk Orang Naik Haji dan Doa untuk Orang yang Ditinggal Haji, Sesuai Sunah Nabi Muhammad SAW
Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal dalam artikelnya di laman rumaysho.com, menyebutkan amalan mandi Jumat ini dianjurakan Rasulullah Muhammad SAW karena mengandung banyak keutamaan.
Maka sudah selayaknya setiap Muslim tidak meninggalkan amalan sunah mandi Jumat.
Keutamaan Sunah Mandi Jumat
1. Diampuni Dosa di antara Dua Jumat
Bagi umat Islam yang mengerjakan amalan sunah mandi Jumat, maka dia berpeluang diampuni dosa dari Allah SWT.
Keutamaan mandi Jumat ini didasarkan pada perkataan Rasulullah Muhammad SAW.
Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
مَنِ اغْتَسَلَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَصَلَّى مَا قُدِّرَ لَهُ ثُمَّ أَنْصَتَ حَتَّى يَفْرُغَ مِنْ خُطْبَتِهِ ثُمَّ يُصَلِّىَ مَعَهُ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الأُخْرَى وَفَضْلَ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ