Mochamad Iriawan Bantah Diperiksa TGPF Kasus Novel Baswedan, Sebut Klarifikasi Ini

Mantan Kapolda Jabar Komjen Mochammad Iriawan menegaskan bahwa pertemuannya dengan Tim Gabungan Pencari Fakta ( TGPF) Kasus Novel Baswedan dua bulan l

Editor: Theofilus Richard
Tribun Jabar/M Syarif Abdussalam
Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Komjen Pol Mochamad Iriawan saat ditemui seusai mengisi Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) Program Pendidikan Reguler Angkatan LIX Tahun 2019 Lemhannas RI di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (1/7/2019). 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Mantan Kapolda Jabar Komjen Mochammad Iriawan menegaskan bahwa pertemuannya dengan Tim Gabungan Pencari Fakta ( TGPF) Kasus Novel Baswedan dua bulan lalu, bukan untuk diperiksa.

Tetapi, ia hanya dimintai keterangan oleh TGPF.

"Sebetulnya enggak periksa, kalau periksa kan di-BAP, diklarifikasilah, nanya," ujar Mochammad Iriawan dilansir dari Kompas.com, Kamis (11/7/2019).

Mochammad Iriawan, yang kini menjabat sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) itu mengatakan bahwa ia ditanyai perihal pertemuannya dengan Novel Baswedan.

Ia mengaku pernah bertemu dengan Novel Baswedan di Polda Metro Jaya dan berdiskusi perihal kemungkinan kerja sama antara polisi dan KPK dalam penanganan kasus.

Salah satu sahabat Novel Baswedan, kata dia, merupakan anak buah Mochammad Iriawan saat masih menjabat di Polda Metro Jaya.

Kuasa Hukum Sebut Polisi yang Diduga Terlibat Kasus Novel Baswedan Pernah Halangi OTT KPK

Selain itu, Novel Baswedan merupakan mantan anggota polisi.

"Pertanyaan TGPF, 'Pernahkah Pak Mochammad Iriawan bertemu Novel Baswedan?', pernah saya bilang begitu tetapi enggak ada sangkut paut dengan kasus ini," kata dia.

Hal lain yang ditanyakan TGPF yakni mengenai kunjungan Iwan ke rumah Novel Baswedan.

Namun, jenderal berbintang tiga ini mengatakan bahwa kunjungan itu dalam rangka silaturahim ketika anak Novel Baswedan baru lahir.

"Kalau TGPF mungkin mau klarifikasi, wajar saja, tapi yang saya tahu itu saja," ujar pria yang akrab disapa Iwan Bule tersebut.

Mochammad Iriawan pun mengaku tidak pernah memperingatkan Novel Baswedan perihal penyerangan tersebut.

Ia juga menyebutkan tidak pernah ditanyai perihal dugaan keterlibatan jenderal polisi lain karena Iwan mengaku tidak mengetahui perihal kasus tersebut.

Sebelumnya, anggota TGPF Kasus Novel Baswedan, Hendardi, menyatakan, perwira Polri berpangkat jenderal bintang tiga yang diperiksa terkait kasus Novel Baswedan yaitu mantan Kapolda Metro Jaya, Komjen Pol Mochammad Iriawan.

"Pak Mochammad Iriawan ya yang kita periksa. Karena Pak Mochammad Iriawan saat menjadi Kapolda Metro Jaya beberapa kali bertemu dengan Novel Baswedan, ya kami periksa hubungannya apa, dalam rangka apa, dan sebagainya," ujar Hendardi kepada Kompas.com, Rabu (10/7/2019).

Hendardi menyampaikan, selain Mochammad Iriawan, tidak ada lagi perwira Polri berpangkat jenderal bintang tiga yang diperiksa TGPF.

Kapasitas Mochammad Iriawan saat diperiksa pun berstatus sebagai saksi.

"Kapasitasnya saksi. Yang bintang tiga Pak Mochammad Iriawan saja, siapa lagi bintang tiga, saya kira enggak ada lagi selain Pak Mochammad Iriawan," ujar dia.

Ia juga mengatakan, Mochammad Iriawan diperiksa untuk mendalami tujuan maupun alasannya bertemu Novel Baswedan.

Kendati demikian, menurut dia, pemeriksaan Mochammad Iriawan bukan berarti TGPF mencurigainya sebagai pelaku penyerangan Novel Baswedan. (Kompas.com/Devina Halim)

Profil M Iriawan, Inspektur Jenderal yang Diperiksa Kasus Novel Baswedan, Jejaknya Cemerlang

TGPF periksa perwira bintang tiga

Sebelumnya diberitakan anggota Tim Gabungan Pencari Fakta ( TGPF) kasus Novel Baswedan, Hermawan Sulistyo, mengatakan, dalam investigasi untuk mengungkap penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut, pihaknya memeriksa sejumlah perwira Polri berpangkat jenderal bintang tiga.

Namun, ia tidak mengungkapkan lebih jauh identitas para perwira tersebut.

"Pada kasus ini ada juga beberapa jenderal bintang tiga yang kami periksa. Jangan salah. Semua yang dituduh kami periksa lagi. Semua yang diperiksa oleh penyidikan lalu kami periksa lagi," kata Kiki, sapaan akrabnya, seusai konferensi pers di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (9/7/2019).

Menurut Kiki, dikutip dari Kompas.com, Selasa (9/7), pemeriksaan tersebut didasarkan pada hasil penyelidikan Polda Metro Jaya, Ombudsman, dan Komnas HAM.

Dugaan keterlibatan seorang jenderal juga pernah diungkap oleh Novel dalam sebuah wawancara kepada Time.

Novel menduga ada "orang kuat" yang menjadi dalang serangan itu.

Bahkan, dia mendapat informasi bahwa seorang jenderal polisi ikut terlibat.

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dan para pegawai serta kuasa hukum di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Kamis (20/6/2019).
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dan para pegawai serta kuasa hukum di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Kamis (20/6/2019). (CHRISTOFORUS RISTIANTO/KOMPAS.com)

Ini Sosok Jenderal Bintang Tiga yang Diperiksa TGPF Kasus Novel, Pernah Jabat Gubernur Jabar

Kiki menegaskan bahwa tim gabungan bekerja secara independen dan memeriksa seluruh pihak yang diduga terlibat.

"Jenderal aktif, semua kami periksa. Kami betul-betul bekerja independen. Kami enggak ada rasa takut," ujarnya.

TGPF bentukan Polri itu sudah menyerahkan hasil investigasinya kepada Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian dalam pertemuan sekitar dua jam, Selasa.

Laporan tersebut terdiri dari 170 halaman disertai dengan 1.500 halaman lampiran.

Tim pun sangat menghargai masukan yang diberikan Kapolri dan akan memperbaiki dalam kurun waktu maksimal satu pekan.

TGPF dibentuk pada 8 Januari 2019 oleh Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian berdasarkan Surat Keputusan Nomor: Sgas/3/I/HUK.6.6/2019.

TGPF beranggotakan 65 orang dari berbagai unsur, di antaranya praktisi yang menjadi tim pakar, internal KPK, serta unsur kepolisian yang mendominasi anggota tim.

Tenggat waktu kerja jatuh pada 7 Juli 2019 atau enam bulan sejak dibentuk.

TGPF Kasus Novel Baswedan Sebut Periksa 3 Jenderal Aktif, Siapa Mereka?

Diduga Berlatar Belakang Politik

TGPF mendalami motif-motif politik terkait kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan.

TGPF bentukan Polri ini sudah menyerahkan hasil investigasinya kepada Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, Selasa (9/7/2019).

Salah seorang anggota tim, Hendardi, mengatakan, dari hasil investigasi itu ada dugaan bahwa kasus penyerangan Novel Baswedan berlatar belakang politik.

"Tentu saja ini bukan perkara biasa, bukan perkara pembunuhan biasa di pinggir jalan tapi perkara yang melibatkan, saya kira orang yang juga bisa kita kategorikan sebagai ada latar belakang politik. Tentu saja untuk itu, karena itu kami berkepentingan juga mencari motif-motif di balik itu semua," kata anggota tim gabungan Novel Baswedan, Hendardi, saat konferensi pers di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa.

Menurut Hendardi, motif tersebut dapat muncul karena posisi Novel sebagai penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK). Hal itu juga menjadikan kasus tersebut merupakan salah satu kasus yang bergengsi atau high profile dan munculnya tekanan bagi Polri untuk mengungkapnya.

"Novel itu kan orang KPK, bisa dilihat bahwa ada latar belakang politik, dan itu kan selama ini dari awal perkara ini juga sudah dilempar terus persoalan ini untuk Polri harus mengungkap dan sebagainya, itu kan artinya bahwa kasus ini memang bisa dikatakan high profile, maksud saya itu," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa motif tersebut dapat lebih dari satu.

Masa Tugas TGPF Kasus Novel Baswedan Habis, Hendardi: Pekan Ini Akan Presentasi dan Lapor ke Kapolri

Nantinya, dugaan motif pelaku akan dibeberkan kepada publik saat konferensi pers yang rencananya digelar pekan depan.

"Laporan sudah kami sampaikan kepada Kapolri dan beliau akan mempelajari dalam waktu yang singkat," kata anggota tim gabungan Novel Baswedan, Nur Kholis, di saat yang sama.

Ia mengatakan bahwa laporan tersebut terdiri dari 170 halaman disertai dengan 1.500 halaman lampiran. Tim pun sangat menghargai masukan dari Kapolri dan akan memperbaiki dalam kurun waktu maksimal satu pekan.

"Setelah diskusi hari ini tentu kami sangat menghargai masukan dari Pak Kapolri walaupun secara substansi menurut kami tidak banyak berubah tetapi layaknya sebuah laporan tentu ada perbaikan di sana sini," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "TGPF Kasus Novel Baswedan: Ada Jenderal Polisi Bintang 3 yang Diperiksa".

TGPF Kasus Novel Baswedan Sebut Sudah Periksa Sejumlah Perwira Polri Berpangkat Jenderal Bintang 3

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved