Putri Sulung H Tasdan Sempat Menangis Saat Keluarganya Hendak Berangkat Bepergian

Putri sulung H. Tasdan korban kecelakaan maut di perlintasan KA di Jayamulya Blok Cipedang Jubleg, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu sempat nangis

Editor: Dedy Herdiana
Tribun Jabar/Handhika Rahman
Keadaan rumah duka salah satu korban kecelakaan maut antara kereta api dengan mobil di Desa Ranjeng, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Minggu (30/6/2019). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Putri sulung H. Tasdan korban kecelakaan maut yang melibatkan Kereta Api (KA) Jayabaya jurusan Pasar Senen-Malang dengan satu unit mobil jenis Daihatsu Terios hitam bernopol E 1826 RA di perlintasan kereta api di KM 143+1 Desa Jayamulya Blok Cipedang Jubleg, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, Sabtu (28/6/2019) sore, sempat menangis saat keluarganya hendak berangkat pergi.

Sepupu korban, Ratnadi menyampaikan, Zulfa Fadilah (9) menangis menahan orangtuanya yang hendak pergi pada Sabtu (30/6/2019) sekitar pukul 13.00 WIB.

"Biasanya tidak nangis, tapi waktu itu nangis karena ditinggal," ujar dia saat ditemui Tribuncirebon.com di rumah duka di Desa Ranjeng, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu.

Ia menjelaskan, alasan Zulfa Fadilah tidak ikut rombongan orangtuanya lantaran sering mabuk kendaraan.

"Dia diajak gak mau karena suka mabuk, tapi ditinggal nangis, padahal biasanya tidak begitu," ucap dia.

Kapolda Akan Undang Semua Steakholder Terkait Bahas Kejadian Kecelakaan Maut di Indramayu

Diakui Ratnadi, tidak tahu persis kemana tujuan korban akan pergi. Namun, sebelum berangkat ke lokasi tujuan itu, korban menjemput mertuanya terlebih di Blok Sarimulya, Desa Temiyangsari, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu.

"Ada yang bilang mau ke pondok pesantren ada yang bilang mau wisata, korban tidak cerita sebelumnya," ucap dia.

PT KAI Sebut Kecelakaan Maut Mobil Tabrak KA di Indramayu Memakan Korban Paling Banyak di 2019

Nahas, pada Sabtu (30/6/2019) sekitar pukul 15.15 WIB, korban justru mengalami kecelakaan tertabrak kereta yang menewaskan seluruh penumpang mobil berjumlah 8 orang, satu di antaranya adalah janin berumur 6 bulan kandungan.

Ratnadi menyampaikan, tidak memiliki firasat apapun terkait kejadian yang menimpa sepupunya itu.

"Tidak ada, saya juga kaget mengetahui kabar duka ini," ucap dia.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved