Pilpres 2019
Jejak Digital Marsudi Wahyu Kisworo, Profesor IT di Sidang MK Viral, Keahliannya Tak Bisa Diremehkan
Marsudi Wahyu Kisworo mendadak viral karena menjadi ahli dari tim KPU dalam sidang MK.
Penulis: Widia Lestari | Editor: Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID - Nama Marsudi Wahyu Kisworo masuk dalam jajaran trending Google, Jumat (21/6/2019).
Marsudi Wahyu Kisworo mendadak viral karena menjadi ahli dari tim KPU dalam sidang MK.
Kehadirannya di sidang MK terkait sengketa Pilpres 2019.
Arsitek IT KPU ini memaparkan soal sistem situng KPU untuk Pilpres 2019.
Di bidang IT atau Teknologi Informasi, keahlian Marsudi Wahyu Kisworo tak bisa diremehkan.
Ia merupakan profesor IT pertama di Indonesia.
Ditelusuri berdasarkan jejak digitalnya, profesor yang satu ini rupanya aktif menggunakan media sosial.
Mulai dari menggunakan Twitter, Facebook, hingga Instagram.

Tak jarang, ia juga membagikan pemikirannya di media sosial.
Selain itu, Marsudi Wahyu Kisworo pun kerap berbagi potret aktivitasnya.
Dilihat di laman Facebooknya, ia ternyata menyertakan laman blog yang dikelolanya.
Pada blog pribadi itu, ia menuliskan profesinya sebagai trainer, motivator, sekaligus hypnoterapist.
Pria kelahiran Kediri, 29 Oktober 1958 ini merupakan anak dari seorang pendidik, Djoko Susilo.
Sang profesor pun mengenyam pendidikan tinggi di Teknik Elektro Institut Tekonologi (ITB) Bandung.
Saat kuliah, ia sempat berjualan komputer dan mengajar di sejumlah perguruan tinggi swasta.
Mulai dari STMIK Bina Nusantara hingga STMIK Budi Luhur.
Setelah lulus, ia pun sempat bekerja di PT Elnusa.
• Profil Jaswar Koto, Saksi Ahli Tim Prabowo - Sandiaga Uno di Sidang MK, Namanya Jadi Perbincangan
Kemudian, Marsudi Wahyu Kisworo melanjutkan studi S2 di Australia.
Ia mendapatkan beasiswa di Curtin University of Technology.
Kecerdasannya membuat Marsudi bisa lulus S2 selama setahun.
Kemudian, ia pun nekat melanjutkan S3 di bidang IT.
Pulang ke Indonesia bergelar doktor, Marsudi Wahyu Kisworo pun menjadi Direktur Penelitian dan Direktur Program Pasca Sarjana di STMIK Bina Nusantara.
Kemudian, ia pun sempat menjadi Ketua STMIK Darma Bakti.
Tak hanya itu, ternyata Marsudi pun ikut andil mendirikan Universitas Paramadina.
Kala itu ia diajak Nurcholish Madjid atau yang dikenal dipanggil Cak Nur untuk terlibat.
Saat Cak Nur maju menjadi capres, Marsudi pun sempat menggantikan tugasnya sebagai Pelaksana Harian Rektor Universitas Paramadina.
Kariernya di bidang pendidikan pun diakui keahliannya.
Kemudian, ia pun diangkat sebagai guru besar bidang IT pada 2002.
Kala itu, Marsudi menjadi profesor IT pertama di Indonesia.
Jejaknya sebagai profesor IT pertama ini membuat Marsudi semakim melebarkan sayap.
Ia kemudian menjadi petinggi di universitas internasional yang berada di kawasan Serpong, yakni Swiss German University.
Pada 2010, ia kemudian ditunjuk sebagai rektor di Institut Perbanas.
Sebagai profesor, jurnal ilmiah yang dipublikan Marsudi Wahyu Kisworo pun berderet di Google Scholar.

Selain aktif sebagai pendidik, ia pun sibuk dengan pekerjaan di sejumlah kementrian.
Dilihat dari laman Facebook-nya, ia merupakan konsultan pendamping Gerakan Menuju 100 Smartcity di Kementrian Komunikasi dan Informatika.
Selain itu, ia merupakan tenaga ahli Cyber Defense di Kementerian Pertahanan.
Ia pun menjadi anggota tetap Badan Pertimbangan Pemasyarakatan di Kementrian Hukum dan HAM.
Tak hanya itu, ia pun menjadi ketua Yayasan Pondok Pesantren Al Kamal di Jakarta.
Marsudi Wahyu Kisworo ini memiliki sertifikat internasional sebagai trainer dan motivator.