Sengketa Pilpres 2019

Prabowo Masih Bungkam, Sandiaga Uno Tanggapi Sidang Sengketa Pilpres, Postingannya 'Diserbu' Netter

Prabowo Subianto masih bungkam. Sandiaga Uno justru telah memberikan tanggapan terkait sidang sengketa Pilpres 2019.

Penulis: Widia Lestari | Editor: Ravianto
Instagram/indonesiaadilmakmur
Sandiaga Uno tanggapi sidang sengketa Pilpres 2019, tapi Prabowo masih bungkam. 

mienuno.official: Aamiiiiiin yra,sangatlah tersentuh n terharu atas Pembukaan Sidang MK oleh.DR Anwar Usman,Ketua MK:Sidang ini disaksikan oleh Allah SWT,Tuhan Yang Maha Kuasa,Luar Biasa membuat umat yg sdg memperjuangkan keadilan n kejujuran bahagia,sdh lama tdk mendengar ucapan keteladanan dr Pejabat Negara,Allahu Akbar9,Sujud Syukur,matur nuwun sanget,mienruno n umat Ind.

Beredar Kabar Dirinya akan Dimasukkan ke Kabinet Jokowi, Sandiaga Uno: Politik Itu Dinamis

Selain berkomentar lewat video yang diunggah di Instagram, ternyata Sandiaga Uno pun menggelar konferensi pers.

Melansir dari Kompas.com, ia buka suara kepada awak media di kediamannya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Sama seperti yang disebutkan dalam video, ia pun menyinggung soal pernyataan pembuka Ketua MK Anwar Usman.

Ia mengaku kata-kata ketua MK bisa menggetarkan hati dan menginspirasi.

"Sidang ini bukan hanya disaksikan oleh seluruh rakyat Indonesia tapi yang lebih penting sidang ini disaksikan oleh Allah SWT. Kami tidak takut pada siapapun, tidak tunduk pada siapapun, tidak bisa diintervensi hanya tunduk pada konstitusi dan Allah SWT," katanya menirukan pernyataan Anwar Usman.

Ia mengaku, pernyataan tersebut menjadi awal yang menyejukkan.

"Itu yang sebenarnya pernyataan ketua MK adalah suatu awal yang sangat menyejukkan. Kita berdoa semoga sikap Ketua MK juga merupakan refleksi dari sikap seluruh majelis hakim MK," ujarnya.

Hasil Sidang Sengketa Pilpres 2019 di MK

Ketua Tim Hukum Paslon 02, Bambang Widjojanto pun membeberkan terkait tuduhan kecurangan yang dilakukan capres nomor urut 01, Jokowi.

Sebagai petahana, Jokowi disebut setidaknya melakukan lima kecurangan di Pilpres 2019.

Mulai dari penyalahgunaan Anggaran Belanja Negara dan Program Kerja Pemerintah, penyalahgunaan birokrasi dan BUMN, ketidaknetralan Aparatur Negara, polisi dan intelijen, pembatasan kebebasan pers, dan diskriminasi perlakuan dan penyalahgunaan penegakkan hukum.

Melansir dari Kompas.com, Bambang Widjojanto menyebut bentuk kecurangan itu bersifat terstruktur, sistematis, dan masif.

Hal itu disebabkan jenis pelanggaran dan kecurangan disebut dilakukan oleh aparat struktural dan terencana.

"Dalam arti dilakukan oleh aparat struktural, terencana, mencakup dan berdampak luas kepada banyak wilayah Indonesia," kata Bambang Widjojanto.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved