Pengakuan Eksekutor Calon Pembunuh Yunarto Wijaya, Sempat Gadaikan Senjata Pemberian Kivlan Zen

Pengakuan eksekutor Irfansyah (IR) calon pembunuh Yunarto Wijaya, sempat gadaikan senjata untuk menutupi bayar kontrakan dan kebutuhan rumah tangga.

Penulis: Resi Siti Jubaedah | Editor: Widia Lestari
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mayor Jenderal TNI Purn Kivlan Zen tiba di gedung Bareskrim Polri untuk menjalani pemeriksaan di Jakarta, Rabu (29/5/2019). Kivlan Zen diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan makar. 

Namun, Kivlan Zen melaksanakan salat Ashar terlebih dahulu sebelum bertemu dengan IR. 

Moeldoko Tegaskan Tim Mawar Tak Ada Kaitannya dengan Kerusuhan 22 Mei

Usai salat Ashar, Armi IR dan Yusuf untuk masuk ke dalam mobil Kivlan Zen karena Kivlan Zen sedang sendiri dalam mobil.

Di mobil, Kivlan Zen menunjukkan foto beserta alamat Yunarto Wijaya yang merupakan pimpinan lembaga quick count.

IR dan Yusuf diminta untuk mengecek alamat Yunarto Wijaya, untuk mengambil foto dan video situasi rumah Yunarto Wijaya.

"Pak Kivlan keluarkan HP dan menunjukkan alamat serta foto Pak Yunarto, dan Pak Kivlan berkata pada saya coba kamu cek alamat ini, nanti kamu foto dan videokan." ujar Irfansyah.

Kivlan Zen memberikan jaminan untuk istri dan anak IR, termasuk hiburan kemana pun, jika ada yang bisa eksekusi Yunarto Wijaya.

"Dan beliau berkata lagi, kalau nanti ada yang bisa eksekusi, nanti saya jamin anak istri serta liburan ke mana pun." ujar Irfansyah.

Kivlan Zen juga memberikan uang sebesar Rp 5 juta untuk uang operasional untuk bensin, makan, dan uang kendaraan. 

Diduga Jadi Donatur Kerusuhan 22 Mei, Ini Peran Habil Marati Menurut Polisi

Setelah itu, IR dan Yusuf keluar dari mobil. Lalu Eka diperintahkan mengambil uang operasional Rp 5 juta, dan diserahkan kepada IR dan Yusuf.

Keesokan harinya, IR dan Yusuf langsung survey ke lokasi yang diperintahkan Kivlan Zen.

IR dan Yusuf menuju ke lokasi sekitar jam 12 siang.

Sesampainya di kediaman Yunarto Wijaya, IR dan Yusuf memotret dan mengambil video menggunakan HP Yusuf.

Usai mendapatkan foto dan video kediaman Yunarto Wijaya menggunakan HP Yusuf, lalu dikirim ke HP IR, dan IR kirim ke Armi.

Setelah itu, IR dan Yusuf pulang. Keesokan harinya, Armi datang ke pos peruri.

IR pun sempat bertanya soal senjata yang dimiliki Armi, dan Armi menjawab bahwa senjatanya ia gadaikan untuk menutupi biaya kontrakan dan kebutuhan rumah tangga.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved