Mengikuti Aplikasi Peta Digital, Wisatawan Tersesat di Tengah Kebun Teh di Kaki Gunung Papandayan
Bermaksud mengunjungi Kawah Papandayan Garut, wisatawan asal Tangerang Selatan justru tersesat di tengah-tengah kebun teh akibat peta digital.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Bermaksud mengunjungi Kawah Papandayan Garut, wisatawan asal Tangerang Selatan justru tersesat di tengah-tengah kebun teh.
Wisatawan tersebut, Novian dan keluarga, tersesat setelah mengikuti petunjuk arah dari aplikasi peta digital.
Dilansir dari Kompas.com, awalnya, Novian dan keluarga menggunakan mobil Suzuki AVV hitam bermaksud mengunjuni Kawah Papandayan Garut.
• Salip Kendaraan di Depannya, Minibus Tabrak Motor di Sumedang, Satu Tewas di Tempat
Rombongan keluarga ersebut berkendara menggunakan Jalan Pangalengan-Neglawangi Kabupaten Bandung.
"Untuk mencari arah, dirinya menggunakan aplikasi peta," kata Kapolsek Kertasari Ipda Yoni Agustina, Selasa (11/6/2019).
Awalnya, Novian bermaksud mencari arah ke lokasi yang dituju menggunakan aplikasi peta, namun rombongan tersebut justru 'dibawa' tersesat.
Parahnya, rombongan keluarga tersebut tersesat ke tengah perkebunan teh di wilayah Kaki Gunung Papandayan di Blok Perkebunan Tibet perbatasan Kabupaten Garut dan Kampung Papandayan Desa Neglawangi pada Jumat (7/6/2018).
"Bukannya sampai ke tujuan, ia malah tersesat ke jalan perkebunan teh atau hutan," jelasnya.
Medan jalan tanah dan bebatuan yang rusak dan sempit menjadi kendala wisatawan tersebut untuk keluar dari hutan atau perkebunan teh itu. Apalagi mobil yang dikendarai pun mengalami slip.
Hari semakin malam, Novian kebingungan untuk keluar dari hutan tersebut, ia tak bisa berbalik arah melanjutkan perjalanan ke tempat yang dituju.
• Mak Aan Nyaris Kehilangan Rumah Gara-gara Pinjam 2 Karung Beras, Sertifikat Rumah Ditahan Rentenir
Namun ia tak kehabisan akal, Novian mengecek ponselnya, beruntung sinyal selulernya masih ada.
Ia kemudian menghubungi nomor call center Basarnas untuk meminta pertolongan penjemputan.
Basarnas yang mendapatkan laporan itu pun meneruskan informasi ke Polsek Kertasari.
"Laporan itu diterima pada jam 21.00 WIB yang di terima Brigadir Falah," katanya.
Anggota yang tengah piket kemudian meminta Novian untuk mengirimkan ulang koordinat di mana dirinya tersesat.
Berbekal informasi itu, 3 Personil dan dibantu 2 Warga Kampung Papandayan mencari wisatawan tersebut.
"Tepatnya pukul 01.15 WIB akhirnya (wisatawan itu) dapat ditemukan," katanya.
Petugas dan warga pun harus menyisir jalan yang berlobang dan berbatu untuk dirapikan agar mobil bisa melintas menuju jalan utama, lantaran kendaraan sedikit bermasalah dan slip maka mobil harus didorong.
Terkait peristiwa tersebut, Yoni Agustina mengimbau kepada wisatawan atau pemudik yang akan menuju tempat tujuan untuk lebih berhati-hati.
“Jangan terlalu percaya sepenuhnya pada aplikasi ponsel. Wilayah Kertasari yang bergunung-gunung sering menyebabkan aplikasi ponsel yang menggunakan sinyal seluler, sering terganggu. Jika ragu, lebih baik tanyakan langsung ke kantor polisi atau warga terdekat," ungkapnya.
• Besaran Dana Pengembangan Unpad untuk Mahasiswa Hasil Seleksi Mandiri, Rp 15 Juta Hingga Rp 250 Juta
• Pasca-Lebaran, Harga Cabai Turun di Pasar Cigasong Majalengka
• Mall Pelayanan Publik Kota Cimahi Sudah Masuki Tahap Lelang, Pembangunan Ditargetkan Tahun Ini
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Wisatawan Tersesat karena Aplikasi Peta Digital di Tengah Kebun Teh"