Viral di Media Sosial
Masjid Al Safar Tuai Kontroversi, Ridwan Kamil dan Ustaz Baequni akan Bertemu, Catat Lokasinya Nih
Hingga kini, beredar kabar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan bertemu dengan Ustaz Rahmat Baequni. Mau bahas Masjid Al Safar?
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Theofilus Richard
Ia mempersilakan mengenai desain bangunan yang ditafsirkan macam-macam.
"Seperti Monas yang ditafsir macam-macam. Saya tidak perlu marah terhadap tafsir, yang penting saya jelaskan bahwa jika Masjid Al Safar dikatakan sebagai implementasi dari simbol2 iluminati itu adalah kesimpulan keliru," tulis akun Ridwan Kamil.
Lebih lanjut Ridwan Kamil pun mengaku ikhlas dan memaafkan tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepadanya.
Menurutnya, kesimpulan tanpa tabayun yang diviralkan seperti itu ditujukan untuk merusak nama baik dan keimanannya.
• RIDWAN KAMIL Tahu Siapa Sosok yang Sengaja Viralkan Desain Masjid Al Safar Mirip Simbol Iluminati
Ridwan Kamil pun mengaku tak akan berhenti berkarya.
Kebahagiaannya adalah melihat masjid-masjid yang didesainnya makmur dan ramai.
"Selama saya yakini, saya tidak melanggar syariat Allah SWT dan tidak melakukan apa yang difitnahkan, omongan dan caci maki manusia mah tidak akan menggetarkan iman dan keyakinan saya," tulisnya.
Berikut adalah tulisan lengkap di akun Instagram @ridwankamil:
Allah SWT menganugerahi saya daya imajinasi, yang saya gunakan untuk kebermanfaatan hidup. Bisa dalam bentuk berinovasi dalam desain bangunan/ruang arsitektur atau mengimajinasikan skenario2 perubahan sebagai pemimpin masyarakat.
• Soal Kontroversi Desain Masjid Al Safar, Emil Ngaku Bersedia Diskusi dengan Ustaz Baequni, Tapi . .
Mendesain Masjid adalah salah satu minat terkuat atau passion saya. Karena bukan ustadz, minimal saya berdakwah dengan menghadirkan infrastruktur dakwah yaitu ragam masjid di seluruh dunia yang sempit dan sementara ini.
Saya ingin menyumbangkan kemajuan seni dan arsitektur Islam. Estetika Islam sangat kuat di geometri. Maka dari itu setiap desain masjid selalu berusaha baru dan geometri berbeda.
Hasilnya beragam dari 1/2 kubah, multi kubah, kotak, silinder, tradisional sampai dengan bentuk-bentuk poligon seperti segitiga. Berbeda-beda karena desain yg baik harus merespon Geografi, lokasi, iklim, ukuran, budaya dll.
Masjid Al Safar adalah hasil riset teori Folding Architecture alias lipatan. Seperti origami, hasilnya adalah lekukan dan ruang berbentuk segitiga.

Jika hasilnya ditafsir macam-macam, itu dipersilakan. Seperti Monas yang ditafsir macam2. Saya tidak perlu marah terhadap tafsir, yang penting saya jelaskan bahwa jika Masjid Al Safar dikatakan sebagai implementasi dari simbol2 iluminati itu adalah kesimpulan KELIRU. Karena itu tidak benar dan tidak dimaksudkan. Dan tentunya selalu saya ikhlaskan dan maafkan, kesimpulan2 tanpa tabayun seperti ini yang kemudian diviralkan untuk merusak nama baik dan keimanan saya
Isu ini pernah dihebohkan oleh pihak yang sama di zaman pilgub 2018 untuk menjelekkan saya saat kampanye. Saya sudah maafkan, move on dan saya hanya berdoa. Alhamdulillah, Allah SWT ternyata lebih mengabulkan doa saya, bukan doa dan harapan mereka.