Mayat Tanpa Kepala dan Tangan Ditemukan di Semak-semak, Keluarga Kenali Korban Berkat Ini

Penemuan ini, diketahui warga dan langsung dilaporkan ke perangkat desa dan diperangkat desa melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Editor: Ravianto
SHINTA ANGRAINI/TRIBUNSUMSEL.COM
Petugas rumah Sakit bhayangkara mengambil sampel darah jenazah mister X yang dimutilasi di Ogan Ilir, Jumat (7/6/2019) 

Keluarga bersama warga mencari korban di sungai Arisan Bopeng sekira jam 08.00.

Anak korban Agus (10) menemukan bambu milik korban di Sungai Arisan Bopeng di dekat sawah milik Jono dengan posisi tertancap ke dasar Sungai dengan jarak lebih kurang 300 meter sekira jam 08.30.

"Saksi Mulyadi menemukan perahu di Sungai Arisan Bopeng di dekat tanah milik Azwar dalam posisi terbalik. Kemudian sekira jam 10.00 lebih kurang 500 meter. Sedangkan Saksi Firdaus menemukan korban," ujarnya.

Bambu itu dengan posisi tertancap ke dasar sungai berjarak lebih kurang 300 meter pukul 08.30.

Selanjutnya, saksi Mulyadi menemukan perahu di Sungai Arisan Bopeng di dekat tanah milik Azwar dalam posisi terbalik.

Kemudian sekitar pukul 10.00, berjarak lebih kurang 500 meter saksi Firdaus di Sungai Bopeng dekat tanah Reza menemukan korban.

"Saat ditemukan, menurut saksi korban tertimbun di dalam lumpur di dalam Sungai.

Ketika ditemukan, korban sudah meninggal dunia.

Tubuh korban bagian Kepala, kedua tangan korban hilang hingga saat ini belum ditemukan.

Korban juga mengalami luka bacok di perut dan kaki kiri," jelasnya.

Keluarga Merasa Karoman Tak Punya Musuh

Karoman yang ditemukan tewas dengan kondisi terkena mutilasi, dikenali pihak keluarga dari pakaian yang dikenakannya.

Selain dikenali dari baju yang dikenakan, keluarga juga mengenali korban dari tanda lahir bawaan yang ada pada korban.

"Kami yakin itu Karoman, dari tahi lalat yang ada di kaki kanannya. Makanya, selain melihat baju yang kenakan sebelum berangkat, ada tahi lalatnya itu," ujar Syarifudin saat ditemui di RS Bhayangkara Palembang, Kamis (6/6/2019).

Syarifudin mengungkapkantidak ada firasat sebelum kepergian korban untuk mencari ikan di sungai.

Pihak keluarga merasa heran, ketika sejak pagi korban belum juga pulang dari mencari ikan.

Hingga akhirnya, pihak keluarga memutuskan untuk mencari korban.

Setelah ditemukan, ternyata sudah meninggal dan dalam kondisi yang mengenaskan.

"Setahu saya, dia tidak ada musuh. Tetapi tidak tau kalau diluaran, karena kami tidak bisa melihat terus," ujar Syarifudin.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved