TERLENGKAP Bacaan dan Tata Cara Sholat Idul Fitri atau Lebaran 5 juni 2019, Jangan Sampai Tak Hapal
Panduan bacaan dan tata cara sholat Idul Fitri untuk umat Muslim. Secara garis besar, syarat dan rukun sholat Idul Fitri tidak terlalu berbeda dengan
Panduan bacaan dan tata cara sholat Idul Fitri untuk umat Muslim.
TRIBUNJABAR.ID - Hari ini, 5 Juni 2019 ditetapkan sebagai 1 Syawal Idul Fitri atau Lebaran 2019.
Penetapan Idul Fitri atau Lebaran 2019 tersebut berdasarkan sidang isbat yang digelar oleh Kemenang, Senin (3/6/2019).
Alangkah baiknya Anda memahami atau mengingat kembali bacaan dan tata cara sholat Idul Fitri atau sholat Ied.
Seperti sholat Idul Adha, sholat Idul Fitri atau salat Ied terdiri dari dua rakaat.
Sholat Idul Fitri atau salat Ied merupakan salat sunnah muakkadah yang berarti sangat dianjurkan.
Secara garis besar, syarat dan rukun sholat Idul Fitri tidak terlalu berbeda dengan sholat lima waktu.
Hal yang membatalkan sholat lima waktu juga berlaku di sholat Ied.
Yang membedakan adalah beberapa gerakan dan bacaan salatnya.
Berikut tata cara sholat Ied beserta bacaannya yang dilansir dari zakat.or.id.

1. Niat
أُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) لِلهِ تَعَــــالَى
Usholli rak’ataini sunnatan li’idil fitri (ma’muman/imaman) lillahi ta’ala
Artinya: Aku berniat sholat sunnah idul fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.
2. Takbiratul Ihram
Bacaan yang kedua adalah takbiratul ihram. Setelah itu, umat Muslim disunnahkan membaca doa iftitah.
• Hari Ini Sidang Isbat Penentuan Lebaran Idul Fitri, Link Live Streaming dan Lokasi Melihat Hilal
• Lengkap! Gambar dan GIF Idul Fitri untuk Bermaafan pada Lebaran 2019, Ada Ucapannya Juga
3. Takbir tujuh kali untuk rakaat pertama
Takbir tujuh kali (selain takbiratul ihram) dilakukan di rakaat pertama.
Takbir dilakukan setelah membaca doa iftitah.
Bacaan yang dibaca adalah
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً ا
Allahu akbaru kabiiran wal hamdu lillahi katsiran wasubhana allahi bukratan wa ashilan
Artinya: Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah baik waktu pagi dan petang.

Boleh juga membaca lafadz berikut,
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَر
Subhana allahi wal hamdu lillahi walaa ilaha illa allah,wallahu akbar
Artinya: Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.
4. Membaca Al Fatihah
5. Disunnahkan membaca Surat Qaf atau Al Ala
Surat yang dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah surat Qaaf pada raka’at pertama dan surat Al Qomar pada raka’at kedua.
• Gelar Salat dan Makan Bersama, Jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Padang Rayakan Idulfitri Hari Ini
• Mudik Lebaran 2019, Pemuda Garut Ini Minta Maaf kepada Ibunya, Maaf Bu, Gagal Bawa Menantu
Melansir dari muslim.or.id, boleh juga membaca surat Al A’laa pada raka’at pertama dan surat Al Ghosiyah pada raka’at kedua. Dan jika hari ‘ied jatuh pada hari Jum’at, dianjurkan pula membaca surat Al A’laa pada raka’at pertama dan surat Al Ghosiyah pada raka’at kedua, pada shalat ‘ied maupun shalat Jum’at. Dari An Nu’man bin Basyir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقْرَأُ فِى الْعِيدَيْنِ وَفِى الْجُمُعَةِ بِ (سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأَعْلَى) وَ (هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ) قَالَ وَإِذَا اجْتَمَعَ الْعِيدُ وَالْجُمُعَةُ فِى يَوْمٍ وَاحِدٍ يَقْرَأُ بِهِمَا أَيْضًا فِى الصَّلاَتَيْنِ.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca dalam shalat ‘ied maupun shalat Jum’at “Sabbihisma robbikal a’la” (surat Al A’laa)dan “Hal ataka haditsul ghosiyah” (surat Al Ghosiyah).” An Nu’man bin Basyir mengatakan begitu pula ketika hari ‘ied bertepatan dengan hari Jum’at, beliau membaca kedua surat tersebut di masing-masing shalat.[30]
6. Melakukan gerakan salat seperti biasa, yakni rukuk, itidal, sujud, hingga berdiri lagi
7. Takbir lima kali untuk rakaat kedua
Bacaan di rakaat kedua sama seperti di rakaat pertama

Di sela-sela takbid dilafalkan bacaan sanjungan untuk Allah SWT.
9. Membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya
10. Melakukan gerakan salat seperti biasa hingga salam
Setelah salam, jemaah tak disarankan buru-buru pulang, melainkan mendengarkan khutbah Idul Fitri terlebih dahulu hingga selesai.
Kecuali bila salat Idul Fitri tidak secara berjamaah.
Hadis Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah mengungkapkan:
السنة أن يخطب الإمام في العيدين خطبتين يفصل بينهما بجلوس
“Sunnah seorang Imam berkhutbah dua kali pada shalat hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), dan memisahkan kedua khutbah dengan duduk.” (HR Asy-Syafi’i).