Bulan Ramadhan 1440 H
Jangan Biarkan Puasa Ramadhan Jadi Sia-sia, Berikut 13 Perbuatan yang Menghapus dan Merusak Amalan
Umat Islam yang berpuasa Ramadhan bisa saja tidak mendapatkan pahala, puasanya hanya sia-sia. Berikut 13 Perbuatan yang Menghapus dan Merusak Amalan
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Kisdiantoro
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Selama sebulan berpuasa di bulan Ramadhan 1440 H, tentu Anda tak ingin amalan saat puasa menjadi sia-sia.
Terlebih di hari-hari yang tersisa ini semestinya kita terus meningkatkan ibadah untuk meraih kemenangan kelak di hari yang fitri.
Dalam kajian Ustadz Budi Hartono dibahas mengenai penyebab perbuatan yang membuat Puasamu Sia-sia, yang berlangsung di Masjid Raya Trans Studio Bandung, Jumat (31/5/2019).
Ustadz Budi Hartono, mengatakan, puasa tanpa mendapatkan pahala atau sia-sia sangat mungkin terjadi kepada siapapun.
"Ini tentu sangat bahaya, bagaimana tidak, kita sudah menahan lapar dan haus tapi tidak mendapatkan apapun," ujarnya.
• Muhammadiyah Tetapkan Lebaran 2019 Jatuh pada 5 Juni, Sementara Kemenag Gelar Sidang Isbat Hari Ini
Ustadz Budi Hartonon memaparkan, dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW, banyak orang yang berpuasa namun tidak dapat apa-apa dari puasanya, kecuali hanya lapar dan haus.
Disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang jujur lagi membawa berita yang benar,
رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thobroniy)
Menurut Ustadz, fenomena saat ini di bulan saum sebagian orang mengaku mendapatkan berkah.
Di antaranya berkah mendapatkan rizki, turun berat badan dan lain sebagainya, namun tidak melaksanakan amalan lainnya atau bahkan meninggalkan kewajiban lainnya.
Demikian dikatakan Ustadz Budi, sesungguhnya nilai ibadahnya itu hilang disisi Allah.
Hal itu juga diterangkan dalam Al Quran Surat Al Kahfi Ayat 103-104.
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا . الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا
Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?"
Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.
• Masih Ramai, 27 Ribuan Kendaraan dari Arah Jakarta ke Jawa Tengah Lintasi Tol Cipali
Nah, tentu hal ini sangat perlu kita kaji, jangan sampai sejak awal masa balig atau sudah belasan tahun Anda berpuasa, amalan-amalan yang telah terkumpul tersebut justru hilang atau habis.
Bahkan dijelaskan lagi dalam Surat Al Furqon Ayat 23.
وَقَدِمْنَا إِلَىٰ مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا
"Dan kami menerima semua yang mereka kerjakan, lalu kami membuat amal itu (bagaikan) debu yang berterimabangan,"
Dijelaskan Ustadz Budi, ada sebagian orang di hari kiamat, saat ia mengambil amal solehnya selama di dunia ternyata amalannya itu dijadikan oleh Allah menjadi butiran debu yang berterbangan.
Oleh karena itu Nabi Muhammad SAW selalu mengajarkan setiap kali bada salat subuh membaca doa sebagai berikut.
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’a wa rizqon thoyyibaa wa ‘amalan mutaqobbalaa
“Ya Allah, aku memohon pada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang thoyyib dan amalan yang diterima” (HR. Ibnu Majah no. 925, shahih).
Itulah doa yang dapat menjaga amalan kita paling tidak meminta kepada Allah agar amalan kita diterima.
• Ratusan Ribu Narapidana di Seluruh Indonesia Dapat Remisi Idul Fitri Tahun 2019
Dikatakan Ustadz, walaupun sedikit yang diterima jauh lebih baik dari pada kita beramal tapi tidak dapat diterima Allah.
Adapun dalam Surat Al Ghasiyah ayat 1-7.
Surat ini dimulai dengan situasi hari kiamat, Allah berkata:
Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan? Banyak muka pada hari itu tunduk terhina, bekerja keras lagi kepayahan, memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi minum dari sumber yang sangat panas. Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.
Dijelaskan Ustadz Budi, kabar yang datang kepada Nabi di hari kiamat, Allah menjelaskan dalam ayat ke 3 dan 4, bahwa ada manusia pada hari itu telah lelah beramal tetapi mendapatkan neraka yang menyala-nyala.
Demikian hal ini sangat perlu kita cermati, tentu timbul pertanyaan besar, lantas apa penyebab amalan seseorang itu hilang bahkan tadi dijelaskan amalan seseorang akhirnya menjadi debu.
Dikatakan Ustadz, ada dua penyebab yang paling besar, yaitu dua perbuatan maksiat.
"Jika kita melakukan dua hal perbuatan itu, maka amalan bukan saja menjadi debu tapi lenyap seketika," ujarnya.
Ada dua kategori, yaitu nilai sebagai perusak dan penghapus (hilang).
Perbuatan dosa besar sebagai penghapus amalan tersebut yaitu Syirik.
Dijelaskan dalam Al Quran Surat Al An'am Ayat 88.
ذَٰلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ ۚ وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ ا َ
"Itulah petunjuk Allah, yang meminta Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan."
Dikatakan Ustadz Budi, jika amal soleh dicampur dengan kemusyrikan sekecil apapun itu maka akan habis lenyap seketika.
"Oleh karena jangan sampai kita mempunyai keyakinan tapi dicampur musyrik sekecil apapun hingga dibawa mati maka kemungkinan besar lenyaplah sudah," ujarnya.
Rasulullah pernah berkata, semua umatku akan masuk surga, hanya satu syarat saja jangan meninggal sambil syirik.
Karena saat meninggal membawa kemusyrikan maka habis nilainya disisi Allah.
Oleh karena itu dalam dzikir Nabi Almasurat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan kepada kita sebuah doa untuk melindungi diri kita dari syirik besar maupun syirik kecil.
Rasulullah berkata, ‘Ucapkanlah Allahumma inni a’udzubika an usyrika bika wa ana a’lam wa astaghfiruka lima laa a’lam (‘Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik yang aku sadari. Dan aku memohon ampun kepada-Mu atas dosa-dosa yang tidak aku ketahui). HR. Ahmad (4/403).
• Terungkap, Ini Daftar Harga Menu Warung Lamongan Indah Tegal yang Asli, Jauh Banget
Berikut ini 7 perbuatan yang dapat menghilangkan amalan.
1. Mendatangi Dukun dan Peramal
Dijelasakan dalam riwayat hadis HR. Muslim 14/227. Rasulullah SAW mengancam orang-orang yang mendatangi dukun dan sejenisnya, lalu meminta sesuatu kepadanya bahwa salatnya tidak akan diterima selama 40 hari.
Beliau bersabda: "Barang siapa mendatangi peramal lalu bertanya tentang sesuatu kepadanya, maka salatnya tidak akan diterima selama 40 hari.
2. Tathayyur: Menganggap sial melihat sesuatu
3. Tamaim (Jimat)
4. Tanjim (Zodiak/Ramalan)
5. Riya
6. Murtad
Adapun 6 perkara yang dapat merusak amalan, di antaranya:
1. Sibuk mencari aib manusia,
2. Kerasnya hati atau sombong,
3. Terlalu cinta dunia,
4. Sedikit malu atau hilang rasa malu kepada Allah,
5. Panjang angan-angan,
6. Tamak (rakus).
Demikian itulah sejumlah perbuatan yang perlu kita jauhi, dikatakan Ustadz, kita harus waspada terhadap istidraj, kenikmatan hati yang ditutup.
Tidak salat tapi hidup terasa nikmat; Tiada puasa tapi badan tetap sehat; Tidak menutu aurat tapi relasi semakin banyak; dan Tidak bayar zakat tapi penghasilan malah berlipat.
Perbuatan maksiat yang dilakukan terus menerus, dikahawatirkan saat meninggal dunia dalam keadaan Suul khatimah.
• Warga Jamblang Cirebon Bersihkan Alquran Berusia 400 Tahun, Pembungkusnya Terbuat dari Kulit Unta
Oleh karena itu pula, jika seseorang telah menyesali perbuatannya maka bertaubatlah segera.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan, kesabaran dan hidayah kepada kita untuk melanjutkan ibadah puasa beberapa hari lagi ke depan.
Semoga Allah SWT juga memberikan kesempatan kepada kita sehingga dapat melaksanakan atau bertemu kembali dengan ibadah saum di tahun yang akan datang.