Warga Jamblang Cirebon Bersihkan Alquran Berusia 400 Tahun, Pembungkusnya Terbuat dari Kulit Unta
Alquran tersebut diklaim sudah berusia lebih dari 400 tahun dan merupakan peninggalan Syekh Dinurja atau Ki Mas Ratna Gumilang.
Penulis: Siti Masithoh | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON- Sudah ratusan tahun, warga Desa Sitiwinangun, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon menggelar tradisi membersihkan Alquran.
Alquran tersebut diklaim sudah berusia lebih dari 400 tahun dan merupakan peninggalan Syekh Dinurja atau Ki Mas Ratna Gumilang.
Dia adalah salah satu tokoh penyebar agama Islam semasa Sunan Gunung Djati dan merupakan pendiri Desa Sitiwinangun.
Alquran yang usianya sudah ratusan tahun itu disimpan di rumah seorang kuncen Masjid Keramat Kebagusan, Desa Sitiwinangun.
Kepala Desa Sitiwinangun, Ratija Brata Manggala, menjelaskan, dibersihkannya Alquran tersebut untuk menjaga keutuhan Alquran.
"Alquran itu kotaknya terbuat dari kulit unta. Kalau kertasnya berasal dari timur tengah dan beliau sendiri yang menulisnya di kertas itu," katanya di Masjid Keramat Kebagusan, Desa Sitiwinangun, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, Minggu (2/6/2019) sore.
• Nurul Husna Istiqomah Menjaga Hafalan, 1 Hari Tak Membaca Alquran Hidup Terasa Gelisah
• Keutamaan Malam Nuzulul Quran, Hari Bersejarah Perjalanan Kitab Alquran
Ritual membersihkan Alquran dari debu biasa dilaksanakan setahun dua kali, yaitu pada tanggal 12 Maulid dan malam 29 Ramadan.
"Kenapa kita bersihkan pada malam 29 Ramadan, karena biasa bertepatan dengan malam Lailatul Qadar," katanya.
Mulanya, Alquran tersebut dibawa dari rumah kuncen, Eka Budiatno, menuju masjid. Di sana sudah banyak warga dan tokoh masyarakat yang menunggu.
Setelah itu, Alquran akan dikeluarkan dari sebuah peti dan diletakkan di atas meja. Kemudian kuncen mengambil kain putih kering dan mengusap setiap lembar permukaan Alquran memakai kain tersebut.
Kemudian, ia akan bergantian dengan beberapa orang yang ada di sampingnya sampai semua lembar Alquran dilap.
"Yang membersihkan tersebut biasanya kuncen dan keturunan langsung Syekh Dinurja, termasuk saya yang merupakan keturunan ke-13," kata Ratija.
• Lebaran Idul Fitri 2019 Hari Selasa 4 Juni Tergantung Tim di 105 Titik, Sidang Isbat Nanti Malam
Setelah Alquran selesai dibersihkan, petugas membawa pusaka peninggalan Syek Dinurja berupa kujang dan pendil (alat untuk masak nasi) ke sumur masjid untuk dibersihkan.
Selesai itu, warga berebut untuk mandi dan berebut air dengan harapan mendapatkan barokah.