Kerusuhan di Jakarta

Misteri Kematian Harun Al Rasyid, Cerita Teman dan Luka Tembak Menurut Ayah

Angga mengatakan, cerita bermula ketika Harun mengajak Angga menonton kerusuhan yang sedang pecah di jembatan Slipi Jaya.

Editor: Ravianto
Kolase Tribun Jabar/Tribunnews/Kompas
Didin Wahyudin mengadu pada Fadli Zon terkait kematian anaknya, Harun Al Rasyid 

Sementara itu, ayah Harun, Didin Wahyudi mengatakan, anaknya memang tak pulang pada 22 Mei malam.

Sampai akhirnya Didin mendapat kabar Harun sudah berada di RS Dharmais, Slipi, Jakarta Barat.

Terkena Luka Tembak Jenazah Harun kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk diautopsi.

Kepala RS Polri Kramat Jari Brigjen Pol dr Musyafak mengatakan, Harun tewas akibat luka tembak.

"Sudah, hasil otopsinya luka tembak. Luka tembak dari lengan kiri atas, ya dari lengan kiri menembus ke dada," kata Musyafak kepada Kompas.com, Kamis (30/5/2019).

Musyafak tidak bisa memastikan apakah peluru yang melukai tubuh Harun adalah peluru karet atau peluru tajam.

Menurut dia, hal itu merupakan wewenang Puslabfor Polri.

Ia menyebutkan, RS Polri masih menunggu permintaan hasil autopsi dari penyidik guna kepentingan investigasi penyebab kematian Harun.

"Kami bukan menyerahkan. Selama belum ada permintaan ya, kita kan enggak tahu, menunggu penyidik," ujar Musyafak.

Hasil autopsi ini diharapkan dapat menjadi titik terang terkuaknya misteri kematian Harun.

Dedi mengatakan, polisi investigasi kematian Harun.

"Menunggu hasil tim investigasi bersama dulu karena harus ada autopsinya," kata Dedi saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (29/5/2019).

Ke Komnas HAM

Tekanan dari Polisi Pengungkapan misteri kematian Harun juga sempat dibumbui oleh pelaporan orangtua Harun ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Ketua Komnas HAM Taufan Damanik mengatakan, orangtua Harun merasa ditekan pihak kepolisian.

"Mereka katanya mendapatkan tekanan-tekanan dari pihak kepolisian itu yang saya coba cek. Saya sudah ketemu sama Pak Irwasum dan Kadivhum (Mabes Polri) bahwa ini harus segera diatasi. Untuk sementara kita enggak bisa berkata iya apa enggak, mungkin miss komunikasi," kata Taufan, Rabu.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved