Winardi yang Mengaku Sebagai Imam Mahdi Berawal dari Mimpi Pergi ke Makkah, Begini Ceritanya
Cerita Winardi pria asal Depok, yang mengaku sebagai Imam Mahdi karena mimpi yang dialaminya, simak ceritanya.
Penulis: Resi Siti Jubaedah | Editor: Kisdiantoro
Undangan tersebut menjadi viral dan menggegerkan dunia maya setelah diupload di media sosial Instagram melalui akun @infodepok_id dan @depok24jam.
• Heboh Imam Mahdi Asal Depok, Simak Ciri-Ciri Imam Mahdi Menurut Rasulullah SAW Agar Tidak Tertipu
Postingan tersebut telah menuai ribuan likes dan ratusan komentar dari warganet.
Gegernya kehadiran Winardi asal Kampung Prigi, Sawangan, Kota Depok yang mengaku sebagai Imam Mahdi tersebut, membuat MUI turun tangan.
Melalui musyawarah yang digelar tokoh agama sekitar, Ketua MUI Kota Depok KH Dimyati Badruzzaman, serta pihak kepolisian sebagai pengamanan, akhirnya Winardi mengakui kesalahannya.
KH Dimyati mengatakan, dalam musyawarah tersebut pihaknya membawa tiga buku yang berkaitan dengan Imam Mahdi.
Hasil dari musyawarah tersebut telah disepakati bahwa Winardi bukanlah seorang Imam Mahdi.
Hal tersebut berdasarkan kitab suci Alquran dan Hadis Nabi Muhammad SAW.
"Maaf Pak Winardi ini namanya pun jelas beda dengan nama Imam Mahdi sesuai di kitab-kitab. Maka kami sepakat untuk menyatakan bahwa jika ada orang yang tak sesuai dengan ajaran hadis maka ini salah, keliru, dan tidak benar, maka ini ajaran yang menyimpang," ujar KH Dimyati di Kantor Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Kamis (30/5/2019).
• Satpam yang Mengaku Imam Mahdi dan Punya 100 Pengikut Akhirnya Tobat, Begini Ceritanya
Tak hanya itu, KH Dimyati juga sudah meminta Winardi untuk bertobat.
Serta para pengikut Winardi diminta untuk pergi karena tidak sesuai dengan ajaran.
"Alhamdulillah beliau (Winardi) tadi sudah mengucap dua kalimat syahadat," tambah KH Dimyati.
Winardi pun mengakui kesalahannya dan berjanji akan menutup padepokannya untuk selama-lamanya.
"Di depan para ulama dan tokoh agama saya sudah berjanji apa yang sudah saya lakukan ditutup selamanya. Mohon maaf bilamana terjadi kesalahan dan ketidakstabilan di masyarakat," ujar Winardi.
Winardi sendiri sehari-harinya berprofesi sebagai seorang satpam di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.
Hal tersebut dikatakan oleh Mahfuzy yang merupakan satu dari pengikut Winardi.
Mahfuzy mengaku dirinya sudah bergabung dengan padepokan dan menjadi murid Winardi sejak 2014 silam.