Winardi yang Mengaku Sebagai Imam Mahdi Berawal dari Mimpi Pergi ke Makkah, Begini Ceritanya
Cerita Winardi pria asal Depok, yang mengaku sebagai Imam Mahdi karena mimpi yang dialaminya, simak ceritanya.
Penulis: Resi Siti Jubaedah | Editor: Kisdiantoro
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Winardi, seorang warga asal Depok mengaku sebagai Imam Mahdi berawal dari mimpi yang dialaminya.
Winardi menyebutkan bahwa melalui mimpinya, ia telah menjalankan perintah Allah.
Sehingga Winardi mengklaim dirinya sebagai Imam Mahdi atas anugrah dari Allah SWT.
Dikutip Tribunjabar.id dari Kompas.com, Winardi bercerita dalam mimpinya ia telah melalui perjalanan roh dari Padepokan Trisula Weda di Kampung Perigi, Kelurahan Belahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat ke kampung halamanya di wilayah Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Di kampung halamannya tersebut, Winardi bertemu dengan almarhum kakek, nenek, ibu, bapak, dan leluhurnya.
Setelah bertemu dengan leluhurnya, Winardi mengajak keluarganya ke Tanah Suci, Makkah, Arab Saudi.
Sesampainya di Tanah Suci, Winardi mengarahkan para leluhurnya untuk menjalankan ibada tawaf di Masjidil Haram.
Dalam mimpinya, Winardi memandu keluarganya untuk menjalankan ibadah jamrah aqabah.
• Winardi, Satpam Viral yang Ngaku Imam Mahdi Kini Bertobat, Ucap Syahadat dan Akui Ajarannya Sesat
Ia mengambil tujuh batu kerikil dan melempar jamrah. Selanjutnya Winardi menuju ke makan Nabi Muhammad SAW di Madinah.
Mimpi tersebut membuat Winardi mengklaim bahwa dirinya Imam Mahdi.
"Saya menjalankan di waktu malam hari mendapatkan perintah dan kehendak Allah, ini bukan kemauan saya. Pemberian nama Imam Mahdi diberikan oleh Allah SWT. Jadi bukan saya memberikan nama itu (Imam Mahdi)," kata Winardi di Kantor Kecamatan Sawangan, Rabu (29/5/2019) malam, dikutip Tribunjabar.id dari Kompas.com.
Sehingga dirinya mengaku sebagai Imam Mahdi, hingga memiliki kurang lebih 100 pengikut.
Bahkan Winardi juga mendirikan padepokan, dan berencana mengadakan open house Idul Fitri 2019.
Open house tersebut ia sebar melalui undangan, dan akan digelar pada 6 Juni 2019 yang bertempat di kediamannya.
Dalam undangan tersebut, ditulis 'Open house halal bihalal Idul Fitri 1440 H bersama sang pembaharu (Imam Mahdi)'.
Undangan tersebut menjadi viral dan menggegerkan dunia maya setelah diupload di media sosial Instagram melalui akun @infodepok_id dan @depok24jam.
• Heboh Imam Mahdi Asal Depok, Simak Ciri-Ciri Imam Mahdi Menurut Rasulullah SAW Agar Tidak Tertipu
Postingan tersebut telah menuai ribuan likes dan ratusan komentar dari warganet.
Gegernya kehadiran Winardi asal Kampung Prigi, Sawangan, Kota Depok yang mengaku sebagai Imam Mahdi tersebut, membuat MUI turun tangan.
Melalui musyawarah yang digelar tokoh agama sekitar, Ketua MUI Kota Depok KH Dimyati Badruzzaman, serta pihak kepolisian sebagai pengamanan, akhirnya Winardi mengakui kesalahannya.
KH Dimyati mengatakan, dalam musyawarah tersebut pihaknya membawa tiga buku yang berkaitan dengan Imam Mahdi.
Hasil dari musyawarah tersebut telah disepakati bahwa Winardi bukanlah seorang Imam Mahdi.
Hal tersebut berdasarkan kitab suci Alquran dan Hadis Nabi Muhammad SAW.
"Maaf Pak Winardi ini namanya pun jelas beda dengan nama Imam Mahdi sesuai di kitab-kitab. Maka kami sepakat untuk menyatakan bahwa jika ada orang yang tak sesuai dengan ajaran hadis maka ini salah, keliru, dan tidak benar, maka ini ajaran yang menyimpang," ujar KH Dimyati di Kantor Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Kamis (30/5/2019).
• Satpam yang Mengaku Imam Mahdi dan Punya 100 Pengikut Akhirnya Tobat, Begini Ceritanya
Tak hanya itu, KH Dimyati juga sudah meminta Winardi untuk bertobat.
Serta para pengikut Winardi diminta untuk pergi karena tidak sesuai dengan ajaran.
"Alhamdulillah beliau (Winardi) tadi sudah mengucap dua kalimat syahadat," tambah KH Dimyati.
Winardi pun mengakui kesalahannya dan berjanji akan menutup padepokannya untuk selama-lamanya.
"Di depan para ulama dan tokoh agama saya sudah berjanji apa yang sudah saya lakukan ditutup selamanya. Mohon maaf bilamana terjadi kesalahan dan ketidakstabilan di masyarakat," ujar Winardi.
Winardi sendiri sehari-harinya berprofesi sebagai seorang satpam di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.
Hal tersebut dikatakan oleh Mahfuzy yang merupakan satu dari pengikut Winardi.
Mahfuzy mengaku dirinya sudah bergabung dengan padepokan dan menjadi murid Winardi sejak 2014 silam.