Sebelum Istrinya Disekap, Ketua KPU Cianjur Mengaku Merasa Dibuntuti
Cerita tersebut didengar oleh Dadan Bunyamin (39) tetangga dari ketua KPU yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual mi ayam.
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Ketua KPU Cianjur, Hilman Wahyudi, sempat curhat kepada tetangganya bahwa dalam tiga hari ke belakang ia merasa selalu dibuntuti.
Selain itu, istrinya Yanti, di rumahnya di Kampung Karangtengah, RT 02/09, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, juga kerap melihat ada orang baru hilir mudik sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.
Cerita tersebut didengar oleh Dadan Bunyamin (39) tetangga dari ketua KPU yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual mi ayam.
"Jadi selama tiga hari ke belakang pak Hilman kalau mampir di tempat saya selalu bilang merasa ada yang membuntuti," kata Dadan, Jumat (24/5/2019).
Dadan mengatakan, rumah Hilman memang selalu gelap di bagian dalam dan terang di luar jika malam hari.
"Jadi kalau ada yang hilir mudik pasti terlihat jelas, istrinya kerap memergoki seseorang selalu hilir mudik di depan rumah," kata Dadan.
Diikat di tiang torrent belakang rumah
Seorang warga bernama Dadan Bunyuamin (39), mengatakan bahwa ia melihat posisi istri ketua KPU Cianjur Hilman Wahyudi, Yanti, berada di bagian belakang luar rumah dengan posisi tangan diikat pada tiang toren air dan mulut diikat pakai kain.
"Saya lewat belakang rumah, saya melihat Ibu Yanti teriak, anaknya Aria masih di dalam," ujar Dadan Bunyamin (39), yang sehari-hari sebagai penjual mi ayam ini saat ditemui di rumahnya, Jumat (24/5/2019).
Dadan mengatakan, ia beberapa saat melihat ke dalam rumah memperhatikan situasi apakah pelaku masih berada di dalam.
Namun ia melihat di dalam rumah sudah tak ada para pelaku. Dadan langsung membawa Aria yang masih berada di dalam rumah ke tempat yang lebih aman.
"Jadi saat menyergap kami berenam, saya lewat belakang rumah," kata Dadan.
Dadan mengatakan beberapa menit pihak kepolisian pun datang ke rumah ketua KPU.
• Istri Ketua KPU Cianjur Mengaku Disekap Tangan Diikat, Polisi Langsung Selidiki
Berdasarkan informasi, kejadian tersebut berawal saat Yanti menjalankan salat Isya.
Tiba-tiba dua orang tak dikenal masuk ke rumahnya yang saat itu hanya dihuni anak semata wayangnya yang masih kecil.
“Pelakunya dua orang, keduanya memakai penutup muka. Mereka masuk lewat pintu depan, karena saya lupa belum mengunci pintu. Pelaku langsung saja masuk dan menyekap saya dengan mengikat saya dengan tali tambang plastik,” kata Yanti, kepada wartawan, Jumat (24/5/2019) dini hari.
Setelah mengikatnya, lanjut Yanti, kedua pelaku langsung menyeret dirinya ke bagian belakang rumah.
“Pelaku sempat meminta saya untuk menelepon suami saya yang saat itu masih ada urusan di luar rumah,” ujarnya.
• BPN Bantah Prabowo dan Sandiaga Uno akan Pimpin Aksi Demo Hari Ini, Berikut Penjelasannya
• Habib Bahar bin Smith Mengaku Keluarga Sulit Datang ke Sidang, Ini Permohonan ke Majelis Hakim
Polisi Langsung Menyelidiki
Kapolres Cianjur AKBP Soliyah masih menyelidiki kasus dua orang tak dikenal yang masuk ke rumah Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Cianjur, Hilman Wahyudi di Kampung Karangtengah, RT 02/09, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (23/5/2019) malam.
"Kami masih melakukan penyelidikan karena belum jelas," ujar Kapolres melalui sambungan telepon pagi ini.
Istri Ketua KPU Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Yanti, sempat disekap dua orang tak dikenal saat salat Isya, Kamis (23/5/2019).
Belum diketahui motif penyekapan yang berlangsung di rumah korban, Kampung Karangtengah RT 002/009, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur itu.
Satreskrim Polres Cianjur masih mendalami kasus dugaan penyekapan itu.
Berdasarkan informasi, kejadian tersebut berawal saat Yanti menjalankan salat Isya.
• Terekam Kamera, Pria Tampar Wanita Gara-gara Cekcok di Jalan Raya
Tiba-tiba dua orang tak dikenal masuk ke rumahnya yang saat itu hanya dihuni anak semata wayangnya yang masih kecil.
“Pelakunya dua orang, keduanya memakai penutup muka. Mereka masuk lewat pintu depan, karena saya lupa belum mengunci pintu. Pelaku langsung saja masuk dan menyekap saya dengan mengikat saya dengan tali tambang plastik,” kata Yanti, kepada wartawan, Jumat (24/5/2019) dini hari.
Setelah mengikatnya, lanjut Yanti, kedua pelaku langsung menyeret dirinya ke bagian belakang rumah.
• Sedang Ada di Negara Tetangga, Sarwendah Tetap Pakai Daster, Tubuh Hamilnya Bikin Terlihat Cantik
“Pelaku sempat meminta saya untuk menelepon suami saya yang saat itu masih ada urusan di luar rumah,” ujarnya.
Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Budi Nuryanto mengatakan, pihaknya juga masih menyelidiki laporan adanya penyekapan istri ketua KPU.
"Kami sedang lidik, untuk mengetahui motif dari penyekapan ini," kata Budi.(TRIBUNJABAR.ID/FERRI AMIRIL MUKMININ)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/ketua-kpu-cianjur-hilman-wahyudi.jpg)