Kasus Ujaran Kebencian

Tersangka Muhammad Aufar Tulis People Power dan Korban Tewas 200 Orang, di Depan Polisi Menciut

Isu people power yang diuanggah Muhammad Aufar menceritakan akan ada 200 orang korban dalam gerakan tersebut, ternyata dari sumber tak jelas.

Editor: Kisdiantoro
(Kompas.com/HIMAWAN )
MA (29) saat ditangkap polisi dalam kasus ujaran kebencian melalui ITE di Mapolda Sulsel, Jumat (17/5/2019). 

Akibat perbuatannya, kondisi Iwan Adi Sucipto, ustaz sekaligus pengajar pondok pesantren di Cirebon itu kini memilukan.

Hal ini disebabkan video viral dirinya yang berani menantang Kapolri Tito Karnavian.

Tak hanya itu, Iwan Adi Sucipto pun dianggap telah melakukan adu domba antara Polri dan TNI.

Pada video tersebut, pria yang juga dosen di perguruan tinggi di Cirebon itu telah menebarkan ujaran kebencian.

Video berdurasi 1 menit 57 detik yang diunggah di Facebook itu pun beredar di dunia maya.

Ujungnya, Iwan Adi Sucipto mengenakan baju tahanan.

 Penyebab Iwan Adi Sucipto Bernyali Tantang Kapolri, Telan Info Mentah-mentah, Menyesal Sebagai Ustaz

Ia dijerat Pasal 45 ayat 2 juncto Pasal 28 Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik.

"Perbuatannya mengadu domba institusi TNI dan Polri. Padahal, TNI dan Polri bertugas menjaga kedaulatan dan keamanan negara," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan Tribun Jabar.

Iwan Adi Sucipto yang berani adu domba Polri dan TNI
Iwan Adi Sucipto yang berani adu domba Polri dan TNI (Kolase Tribun Jabar (Facebook/Relawan JOMIN))

Sadar atas kesalahannya, ia pun sempat melakukan permintaan maaf melalui video.

Ia meminta maaf kepada Kapolri Tito Karnavian atas ucapan tak pantasnya.

Selain itu, ia pun mengaku, ucapannya itu tak bermaksud untuk mengadudombakan Polri dan TNI.

Berikut ini pengakuannya dan permintaan maafnya.

"Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh, kepada seluruh rakyat Indonesia yang kami cintai, ada pernyataan yang tidak tepat yang saya lakukan dalam medsos.

Yang pertama pernyataan Kapolri. Saya mohon maaf pada Kapolri apabila ada kata-kata saya kurang tepat memahami apa yang Bapak sampaikan tatkala upacara untuk pengamanan pemilu.

 Ujaran Kebencian Iwan Adi Sucipto, Solatun Dulah Sayuti, dan HS Meresahkan, Ada yang Tantang Kapolri

Yang kedua berkaitan dengan TNI dan Polri. Saya tidak berniat untuk mengadudomba dan mohon dimaafkan atas kekeliruan dan kesalahan saya.

Sumber: Kompas
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved