Beredar Kabar Mantan Bupati KBB Abubakar Meninggal, Aa Umbara Menjenguk, Ini Fakta yang Sebenarnya

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, NGAMPRAH - Bupati Bandung Barat, Aa Umbara menjenguk mantan bupati Kabupaten Bandung Barat (KBB), Abubakar yang terbaring sakit di Rumah Sakit Borromeus, Kota Bandung, Rabu (15/5/2019).

Kedatangan Aa Umbara ke RS Borromeus melihat Abubakar selain ingin menjenguk, dirinya pun mendengar kabar yang viral di media sosial facebook bahwa Abubakar meninggal dunia.

"Kondisi pak Abubakar membaik kok dan bisa mengobrol panjang. Jadi, itu kabar bohong (hoax) yang menyebut pak Abubakar meninggal," kata Aa.

Saat menemui Abubakar, kata Aa Umbara kondisi Abubakar sudah terlihat segar dan meminta warga masyarakat untuk tidak membesarkan kabar bohong tersebut.

"Kepada warga KBB mari doakan pak Abubakar agar bisa sembuh. Keadaan sekarang beliau segar. Dan kami saling mendoakan dan berbincang-bincang. Bagaimanapun pak Abubakar telah membuat pondasi di KBB dan saya melanjutkannya," ujarnya.

• Eks Bupati Bandung Barat Abubakar Dapat Vonis Lebih Berat dari Pengadilan Tinggi Jabar

Selanjutnya, Aa berharap kepada siapa pun untuk mengedepankan sebuab fakta dan data dahulu dalam menyebarluaskan informasi agar tidak memberikan informasi palsu pada warga.

"Kami sengaja datang ke sini bersama sejumlah pejabat KBB setelah melakukan kegiata safari Ramadan," ucap dia.

Kondisi Kesehatan Membaik

Puluhan orang ramai menjenguk mantan bupati Kabupaten Bandung Barat Abubakar, di Rumah Sakit Santo Borromeus, Kota Bandung, Selasa (14/5/2019).

Pengamatan Tribun Jabar, sejak jam besuk dibuka mulai pukul 17.00 WIB, secara bergantian mereka masuk kamar rawat Abubakar.

Seorang yang mengaku perwakilan keluarga, Jejen Zaenal Arifin, mengatakan bahwa Abubakar jatuh pada Senin (13/5/2019) setelah maghrib

"Sempat masuk UGD jam 7 karena jatuh. Ditambah penyakit lama kambuh," ujar Jejen, di Jalan Ir. H. Djuanda Nomor 100, Kota Bandung, Selasa (14/5/2019).

Jejen mengatakan bahwa saat ini kondisi Abubakar sudah membaik.

"Sudah bisa ngobrol, nanya-nanya juga," katanya.

Abubakar adalah mantan Bupati Kabupaten Bandung Barat yang sempat dikabarkan terlibat dalam kasus suap/gratifikasi dari para kepala dinas di Pemkab Bandung Barat.

Abubakar divonis pidana penjara selama 5,5 tahun dan denda Rp 200 juta subsider pidana kurungan selama enam bulan.

Dalam putusan banding, denda yang harus dibayarkan Abubakar naik menjadi tiga kali lipat yaitu Rp 601 juta. 

• Abubakar Dirawat di RS Borromeus, Kalapas Sukamiskin Belum Bisa Dikonfirmasi

• Eks Bupati Bandung Barat Abubakar Dapat Vonis Lebih Berat dari Pengadilan Tinggi Jabar

• Abubakar Divonis 5,5 Tahun Penjara, Aa Umbara Pilih No Comment tapi akan Jenguk ke Lapas Sukamiskin

Waktu Membesuk Sangat Singkat

Keluarga mantan bupati Kabupaten Bandung Barat (KBB) Abubakar tak banyak berkomenter mengenai kondisi Abuabakar yang tengah dirawat di Rumah Sakit Santo Borromeus, Kota Bandung, Selasa (14/5/2019).

Dari pengamatan Tribun Jabar, seusai jadwal besuk dari pukul 17.00 hingga 18.00 WIB, Istri Abubakar dan anaknya masih berada di ruang tunggu Gedung Yosef Lantai 4 rumah sakit tersebut.

Saat Tribun Jabar hendak berbincang, mereka segera bergegas pergi menuju lift, dengan alasan akan berbuka puasa.

Istri Abubakar, Elin Suharliah, mengaku hanya sebentar menjenguk suaminya, karena waktu besuk sangat singkat.

"Masuk ke rumah sakit tadi malam. Masih butuh perawatan di sini," ujar Elin, di depan ruang perawatan.

• Kondisi Abubakar Membaik, Banyak yang Jenguk ke RS Santo Borromeus

Hal serupa disampaikan oleh satu di antara putra kembar Abubakar, Aulia Hasan Sumantri.

Ia mengatakan bahwa kondisi sang ayah berangsur membaik.

"Intinya mudah-mudahan bisa lekas sembuh," katanya.

Aulia juga menampik informasi yang beredar menyebutkan bahwa ayahnya telah tiada.

Ia juga meminta doa agar Abubakar cepat sembuh.

• Abubakar Dirawat di RS Borromeus, Kalapas Sukamiskin Belum Bisa Dikonfirmasi

• Eks Bupati Bandung Barat Abubakar Dapat Vonis Lebih Berat dari Pengadilan Tinggi Jabar