Pertentangan People Power, Prabowo Ingin Secara Damai, Amien Rais Disebut Bikin Situasi Tak Kondusif

Timbul pertentangan atau perbedaan soal people power di tubuh koalisi adil makmur yang terdiri dari Partai Gerindra, PAN, Demokrat, PKS, dan Berkarya

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Theofilus Richard
Kolase Tribun Jabar (Instagram/@prabowo/@amienraisofficial)
perbedaan sikap Prabowo Subianto dan Amien Rais soal people power 

TRIBUNJABAR.ID - Timbul pertentangan atau perbedaan soal people power di tubuh koalisi adil makmur yang terdiri dari Partai Gerindra, PAN, Demokrat, PKS, dan Berkarya.

Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo Subianto- Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean.

Menurut Ferdinand Hutahaean Prabowo Subianto memiliki sikap tersendiri mengenai people power.

Sikap Prabowo Subianto itu bertentangan dengan Amien Rais.

Soal people power, Prabowo Subianto mengimbau agar dilakukan secara damai.

Sementara Amien Rais menyuarakan people power yang bertujuan menggulingkan kekuasaan lewat jalanan.

Hal tersebut, kata Ferdinand Hutahaean, menimbulkan perbedaan di sikap pendukung Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dengan Prabowo Subianto.

"Memang kita lihat ada perbedaan sikap pendukung 02 dengan Pak Prabowo sendiri. Pak Prabowo beberapa kali saya dengar untuk mengimbau people power secara damai. Ini menjadi lucu, sementara pendukungnya selalu berteriak people power untuk mengakhiri kekuasaan ini," kata Ferdinand Hutahaean saat dihubungi, Sabtu (11/5/2019), seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Prabowo-Sandiaga, dan Ferdinand Hutahaean
Prabowo-Sandiaga, dan Ferdinand Hutahaean (kolase)

Bukan hanya Amien Rais, anggapan people power untuk menggulingkan kekuasaan juga dilakukan oleh pendukung Prabowo Subianto di akar rumput.

Amien Rais, kata Ferdinand Hutahaean, menyatakan tidak akan membawa kasus dugaan kecurangan Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi.

Bahkan, Ferdinand Hutahaean menyebut Amien Rais membuat situasi tidak kondusif.

Mahasiswa Fisip Unpas: People Power Jangan Didengungkan untuk Kepentingan Elite Semata

"Karena Pak Amien Rais sendiri menyatakan tidak usah ke Mahkamah Konstitusi, people power saja. Ini harus dijelaskan karena posisi Amien Rais adalah dewan penasihat BPN, jadi ini membuat situasi tidak kondusif," katanya.

Menurut Ferdinand Hutahaean, Prabowo Subianto sebaiknya menegaskan kembali sikapnya yang hendak menempuh cara-cara konstitusional dalam memenangi Pilpres 2019.

Hal tersebut perlu dilakukan agar tidak ada lagi perbedaan pendapat di tubuh pendukung paslon 02.

Terkait people power, Ferdinand Hutahaean mengatakan Partai Demokrat tidak mendukung gerakan tersebut.

Demokrat lebih memilih menempuh jalur hukum sesuai konstitusi.

Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais
Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais (Kolase Tribun Jabar/Tribunnews.com)

"Hal ini telah membuat sedikit perbedaan di antara koalisi adil makmur, termasuk Demokrat bahkan dituding berkhianat karena tidak mendukung upaya (people power) tersebut," ujarnya.

Ketua Divisi Advokasi Partai Demokrat ini menegaskan, partainya mengecam aksi people power bila dimaksudkan untuk menggulingkan kekuasaan.

"Selama people power yang disuarakan muncul kesannya untuk menggulingkan kekuasaan, maka Demokrat dipastikan tidak ada di sana," tegas Ferdinad Hutahaean.

Kontra People Power

Ketua Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga Uno, Amien Rais melontarkan kata-kata yang menarik perhatian pada bulan Maret lalu.

Pernyataan berapi-api Amien Rais mengenai Pemilu 2019 disampaikan saat menggelar aksi 313 di kompleks Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Minggu (31/3/19).

Dalam orasinya, Amien Rais mengancam akan menggerakkan people power bila terjadi kecurangan di Pemilu 2019.

"Kalau sampai terjadi kecurangan, sifatnya testrukur, sistematis dan masif, ada bukti, itu kita enggak akan ke MK. Enggak ada gunanya tapi kita people power. People power sah," ucap Amien Rais, seperti dikutip Tribunnews.com.

Pernyataan Amien Rais soal people power semakin panas.

Terlebih, ia juga menuding adanya kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu 2019.

Bahkan, ia menyebut KPU sebagai wujud makhluk politik buatan pemerintah Jokowi.

Ucapan people power Amien Rais itu menimbulkan banyak reaksi dari sejumlah pihak, salah satunya dari para Lora, sebutan untuk putra ulama.

Sejumlah Lora se-Madura menggelar pertemuan tertutup di kediaman Ketua PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di Surabaya, Sabtu (4/5/2019).

SEJUMLAH LORA GELAR PERTEMUAN TERTUTUP
SEJUMLAH LORA GELAR PERTEMUAN TERTUTUP (Surya)

Pertemuan itu diinisiasi oleh KH Mahrus Malik, pengasuh pesantren Jrengoan, Sampang.

Para putra ulama itu merupakan pendukung capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto- Sandiaga Uno.

Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai Pilpres 2019.

Para Lora sepakat untuk menjaga perdamaian dan persatuan umat setelah Pilpres 2019.

Amien Rais Jengkel, Makin Curiga Sama KPU Siapkan Kejutan People Power? Pendiri PAN Bilang Ini

Keputusan tersebut dibuat karena kepentingan umat.

"Pada intinya para Lor asepakat bersatu demi kepentingan aswaja, kepentingan umat, kepentingan rakyat dan memperkokoh ukhuwah," kata Gus Ipul usai pertemuan di Surabaya, seperti rilis yang diterima Surya.co.id.

Menurut Gus Ipul perbedaan pendapat politik tidak boleh menjadi faktor yang memecah belah umat.

Karena, sekalipun ulama berbeda pendapat politik, namun pada akhirnya tetap bersatu.

Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, mendatangi Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan sebagai saksi kasus hoaks Ratna Sarumpaet.
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, mendatangi Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan sebagai saksi kasus hoaks Ratna Sarumpaet. (Kompas.com/Tatang Guritno)

Sesuai arahan ulama, para Lora juga bersepakat akan melawan hoaks sekaligus berita provokasi yang memecah belah.

"Kami hanya akan mengikuti gerakan yang direstui dan dikendalikan oleh para kiai," katanya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Gus Abdurrozaq Sholeh, dari Pesantran Bahrul Ulum, Jombang.

Menurutnya, seluruh santri harus tetap tenang setelah Pilpres 2019 berakhir.

Termasuk tidak mengikuti ancaman gerakan people power yang digagas oleh Amien Rais.

Ia tidak akan mendukung gerakan people power dan hanya mengikuti gerakan yang dikendalikan oleh ulama.

"Saya mengimbau masyarakat tidak perlu ikut gerakan people power yang digagas Amien Rais.

Saya pendukung utama 02 ( Prabowo Subianto - Sandiaga Uno), tapi tidak akan mendukung gerakan itu.

Kami para Gus dan Lora hanya akan ikut gerakan dalam kendali kiai, bukan Amien Rais," kata Gus Abdurrozaq.

Amien Rais Klaim Prabowo Menang Telak di Jatim, Fakta Hari Ini Kalah Telak, di Jateng Lebih Telak

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved