Di Daerah Ini Prabowo-Sandiaga Unggul, Tapi Beda Tipis dengan Jokowi-Maruf, Bagaimana di Nasional?
Pada Senin (6/5/2019) pukul 10.49 WIB, perhitungan suara real count di pemilu2019.kpu.go.id sudha mencapai 56,29 persen.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Fauzie Pradita Abbas
TRIBUNJABAR.ID - Pada Senin (6/5/2019) pukul 10.49 WIB, perhitungan suara real count di pemilu2019.kpu.go.id sudha mencapai 56,29 persen.
Bengkulu adalah satu di antara daerah di Indonesia yang perhitungannya sudah mencapai 100 persen.
Di Bengkulu, pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno unggul dibandingkan rivalnya, Jokowi - Maruf Amin.
Berdasarkan pantuan Tribunjabar.id di pemilu2019.kpu.go.id, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno memperoleh 585.578 suara.
Sedangkan Jokowi - Maruf Amin mendapat 582.566 suara.
Keduanya hanya berselisih 3.012 suara.
Di daerah lain, misalnya Maluku Utara, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno juga unggul tipis dibandingkan Jokowi - Maruf Amin.
Mereka mendapat 233.480 suara sementara capres petahana dan cawapresnya memperoleh 223.935 suara.
Selisih keduanya hanya 9.545 suara.

Namun, data Maluku Utara masih 69,1 persen.
Lalu bagaimana di perhitungan nasional?
Pasangan Jokowi - Maruf Amin masih unggul 56,29 persen dengan perolehan 58.561.191 suara.
Sementara itu, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno memperoleh 43,71 persen dengan 45.467.256 suara.
Data yang masuk saat ini masih 67,89 persen.
Dari 813.350 TPS, baru 552.221 TPS yang datanya telah masuk pemilu2019.kpu.go.id.

Ancaman People Power
Ketua Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga Uno, Amien Rais melontarkan kata-kata yang menarik perhatian pada bulan Maret lalu.
Pernyataan berapi-api Amien Rais mengenai Pemilu 2019 disampaikan saat menggelar aksi 313 di kompleks Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Minggu (31/3/19).
Dalam orasinya, Amien Rais mengancam akan menggerakkan people power bila terjadi kecurangan di Pemilu 2019.
"Kalau sampai terjadi kecurangan, sifatnya testrukur, sistematis dan masif, ada bukti, itu kita enggak akan ke MK. Enggak ada gunanya tapi kita people power. People power sah," ucap Amien Rais, seperti dikutip Tribunnews.com.
• Rapat Pleno Terbuka Kota Cimahi Akhirnya Digelar, Dijaga Ketat Polisi, Orang Mau Masuk Diperiksa
Pernyataan Amien Rais soal people power semakin panas.
Terlebih, ia juga menuding adanya kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu 2019.
Bahkan, ia menyebut KPU sebagai wujud makhluk politik buatan pemerintah Jokowi.
Ucapan people power Amien Rais itu menimbulkan banyak reaksi dari sejumlah pihak, salah satunya dari para Lora, sebutan untuk putra ulama.

Sejumlah Lora se-Madura menggelar pertemuan tertutup di kediaman Ketua PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di Surabaya, Sabtu (4/5/2019).
Pertemuan itu diinisiasi oleh KH Mahrus Malik, pengasuh pesantren Jrengoan, Sampang.
Para putra ulama itu merupakan pendukung capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto- Sandiaga Uno.
Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai Pilpres 2019.
Para Lora sepakat untuk menjaga perdamaian dan persatuan umat setelah Pilpres 2019.
Keputusan tersebut dibuat karena kepentingan umat.
"Pada intinya para Lor asepakat bersatu demi kepentingan aswaja, kepentingan umat, kepentingan rakyat dan memperkokoh ukhuwah," kata Gus Ipul usai pertemuan di Surabaya, seperti rilis yang diterima Surya.co.id.

Menurut Gus Ipul perbedaan pendapat politik tidak boleh menjadi faktor yang memecah belah umat.
Karena, sekalipun ulama berbeda pendapat politik, namun pada akhirnya tetap bersatu.
Sesuai arahan ulama, para Lora juga bersepakat akan melawan hoaks sekaligus berita provokasi yang memecah belah.
"Kami hanya akan mengikuti gerakan yang direstui dan dikendalikan oleh para kiai," katanya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Gus Abdurrozaq Sholeh, dari Pesantran Bahrul Ulum, Jombang.
• KPU Gelar Rapat Rekapitulasi Penghitungan Suara di Kota Bandung, Ini Masalah yang Dibahas
• KPU Gagal Penuhi Target Selesaikan Penghitungan Suara Pemilu 2019 26 Negara per Hari
Menurutnya, seluruh santri harus tetap tenang setelah Pilpres 2019 berakhir.
Termasuk tidak mengikuti ancaman gerakan people power yang digagas oleh Amien Rais.
Ia tidak akan mendukung gerakan people power dan hanya mengikuti gerakan yang dikendalikan oleh ulama.
"Saya mengimbau masyarakat tidak perlu ikut gerakan people power yang digagas Amien Rais.
Saya pendukung utama 02 ( Prabowo Subianto- Sandiaga Uno), tapi tidak akan mendukung gerakan itu.
Kami para Gus dan Lora hanya akan ikut gerakan dalam kendali kiai, bukan Amien Rais," kata Gus Abdurrozaq.