Tatap Muka AHY dan Jokowi Dicurigai BPN Prabowo, Pramono Anung Sebut Presiden Segera Gerak Lagi

Pertemuan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY dengan Jokowi mengundang kecurigaan dari BPN Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Penulis: Widia Lestari | Editor: Ravianto
Instagram/ahy.id
Pertemuan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY dan Jokowi mengundang kecurigaan dari BPN Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. 

TRIBUNJABAR.ID - Pertemuan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY dengan Jokowi di Istana Negara pada 2 Mei 2019 masih menjadi perbincangan hangat.

Kini, kecurigaan tatap muka dua sosok itu muncul dari Badan Pemenangan Nasional ( BPN ) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Hal ini menyangkut situasi politik setelah pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019 pada 17 April Lalu.

Juru bicara BPN Prabowo, Ahmad Riza Patria menyebut, ada maksud lain dari pihak Jokowi di balik pertemuan dengan AHY.

"Kita memahami ini suasana politik, masih proses rekap tentu tidak dapat dipungkiri Pak Jokowi dan timnya ada maksud lain dalam rangka proses rekapitulasi," ujarnya seperti yang dikutip dari Tribunnews.

Walaupun begitu, pihaknya menegaskan koalisi yang mengusung Prabowo - Sandiaga Uno dipastikan tetap solid.

Presiden Jokowi betermu dengan AHY di Istana Negara, Kamis (2/5/2019.
Presiden Jokowi betermu dengan AHY di Istana Negara, Kamis (2/5/2019. (Instagaram/AHY.ID)

Ahmad Riza menyebut, Koalisi Adil Makmur akan tetap mengawal perhitungan suara C1 hasil Pemilu Serentak 2019.

"Kami yakin koalisi Adil Makmur, Gerindra, PKS, PAN, Demokrat dan Berkarya tetap solid, tetap kokoh mengawal C1 dan rekap," ujarnya.

Cara Jokowi Menyelinap Meninggalkan Ruangan saat AHY Diwawancara

Dalam video wawancaranya di Kompas TV, Ahmad Riza mengaku, sebenarnya menganggap pertemuan putra SBY dan Jokowi itu biasa.

Ia mengaku, pihaknya mewajarkan dan hanya menganggap itu pertemuan antara presiden dengan seorang warga negara.

"Pertemuan AHY dan Jokowi kami sikapi secara wajar, itu pertemuan biasa antara presiden dan warga negara Indonesia," katanya.

Ia pun melontarkan persetujuan atas pernyataan AHY yang menyebut pertemuan itu sebagai bentuk kontribusi terhadap bangsa.

"Saya kira apa yang disampaikan AHY kita sepakat bahwa kita harus punya kontribusi terhadap bangsa kita menjadi bagian besar daripada NKRI merah putih dan bangsa negara untuk sama-sama berkontribusi," ujarnya.

Di sisi lain, politisi PDIP Pramono Anung menjelaskan maksud di balik pertemuan Kogasma Partai Demokrat dengan capres nomor urut 01.

Makna Jokowi Bertemu AHY, TKN: Menurunkan Tensi Ketegangan

Ia mengaku, pertemuan sebagai bentuk silaturahmi dan meredam ketegangan akibat situasi politik pasca Pilpres 2019.

"Silaturahmi, menyamakan persepsi, komunikasi, meredam ketegangan, kan baik-baik aja," kata Pramono Anung dikutip dari berita Kompas TV.

Presiden Joko Widodo dan Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/5/2019).
Presiden Joko Widodo dan Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/5/2019). (KOMPAS.com/Ihsanuddin)

Selain itu, ia menyebut tak hanya dengan AHY, Jokowi pun disebut akan menemui tokoh politik lain dalam waktu dekat.

"Politik itu kan dinamis, politik itu selalu bergerak, mungkin enggak akan berhenti dengan Mas AHY, mungkin bertemu dengan yang lain juga dalam waktu dekat," katanya.

Ia pun menyebut, kondisi politik saat ini harus disambut dalam keadaan gembira, bukan melalui hujatan atau kemarahan.

"Pokoknya namanya politik dinamis dan politik kita itu enggak terlalu kaku sebenarnya, harusnya dengan kegembiraan demokrasinya bukan kemudian kemarahan, menghujat," ujarnya.

Obrolan Empat Mata AHY dan Jokowi

Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan, Kamis (2/5/2019) sore.

Dilansir TribunJabar.id dari Kompas.com, AHY mengatakan, dia akhirnya dapat menjalin kembali silaturahmi dengan Presiden Jokowi setelah selama delapan bulan terakhir sibuk di lapangan.

Yang jelas, katanya, semangatnya adalah ingin melihat Indonesia lebih baik.

"(Harus bisa) mmenyumbang pemikiran, gagasan karena semangat demokrasi dan keinginan mewujudkan Indonesia yang semakin baik ke depan, harus tukar pikiran dan memberikan masukan-masukan yang baik," ujar AHY.

Menurutnya, pertemuan itu hanya silaturahmi.

AHY dan Jokowi Bertemu Sore, di Waktu yang Sama, Unggahan Prabowo di Insta Story Sita Perhatian

"Bukan, ini adalah silaturahim yang kami jalankan setiap saat. Sebelumnya juga kan silaturahmi juga harus dilakukan," ujarnya.

Dikatakan AHY, pertemuan tidak harus selalu bicara komunikasi politik secara pragmatis, ada hal-hal besar lainnya.

"Pasca 17 April 2019 atau hari pencoblosan yang sudah dilalui bersama, mudah-mudahan (kita) bisa tenang sabar dalam melihat situasi, perkembangan. Mari jadi masayrakat yang dewasa di alam demokrasi yang sehat," ujar AHY.

Sikap Partai Demokrat

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo angkat bicara soal pertemuan Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Roy Suryo menekankan, kedatangan AHY ke Istana Kepresidenan, Jakarta berdasarkan undangan resmi dari Presiden Jokowi yang disampaikan melalui Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.

Roy Suryo memngakui, Partai Demokrat menghargai niat baik Jokowi sebagai presiden yang merangkul semua pihak.

"Tapi berharap yang diundang bukan hanya mas AHY, mungkin tokoh lain juga diundang. Kami berterima kasih. Mas AHY juga berterima kasih," ujar Roy Suryo dikutip TribunJabar.id dari tayangan Kompas TV di Youtube, Jumat.

Terkait sikap Partai Demokrat pascapertemuan itu, Roy Suryo mengatakan, partai berlogo bintang mercy itu akan taat azas.

Memang, lanjut dia, AHY tak bisa dilepaskan dari predikatnya sebagai Komandan Kogasma atau representasi SBY.

Namun, soal sikap resmi Partai Demokrat, saat ini masih akan menyelesaikan dulu tahapan pilpres dan pileg.

"Sudah jelas Demokrat saat ini masih tetap ada di barisan 02 Prabowo - Sandi," ujar Roy Suryo.

Kedatangan AHY, lanjut dia, adalah demi kesatuan yang lebih baik.

Termasuk untuk menjalin komunikasi yang sudah sekitar delapan bulan belum terjalin.

"Kita capek juga dengan hingar bingar politik yang luar biasa ini. Pertemuan ini akan menyejukan," ujar Roy Suryo.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved