Kisah Warkina, Guru Honorer di Cirebon yang Dapat Banyak Penghargaan Hingga Level Nasional

Warkina meraih penghargaan sebagai juara 1 Taman Bacaan tingkat Kabupaten Cirebon. Ia pernah meraih berbagai penghargaan tingkat provinsi dan nasional

Penulis: Siti Masithoh | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Siti Masithoh
Warkina (40) warga Desa Suranenggala, Kecamatan Suranenggala, mendapatkan penghargaan juara 1 Taman Bacaan tingkat Kabupaten Cirebon pada peringatan Hardiknas 2019 di Stadion Ranggajati, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Kamis (2/5/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON- Senyum sumringah mengiringi langkah, Warkina (40), saat mamanya dipanggil dalam Apel Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Stadion Ranggajati, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Kamis (2/5/2019).

Warkina adalah guru Bahasa Indonesia di SMPN 2 Suranenggala Kabupaten Cirebon.

Pria yang memakai batik itu langsung melangkah cepat ke hadapan Penjabat Bupati Cirebon, Dicky Saromi, dan menerima penghargaan sebuah trofi, piagam, dan sepeda motor.

Kali ini, Warkina meraih penghargaan sebagai juara 1 Taman Bacaan tingkat Kabupaten Cirebon. Sebelumnya, Warkina pernah meraih berbagai penghargaan tingkat nasional dan provinsi.

Penghargaan sebelumnya yaitu Jasa Dharma Pustaloka dari Purpesnas tahun 2018, Insan Peduli Paud dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun 2018, dan Pelopor Pemberdayaan Pendidikan dari Gubernur Jawa Barat tahun 2017.

Guru SDN Pasir Kaliki Selalu Terlambat Rapat di Disdik Sumedang Karena Ini

Hardiknas, Murid SDN Cikandang Sumedang Masih Harus Lewati Jembatan Apung Reyot untuk Sekolah

Warkina (40) warga Desa Suranenggala, Kecamatan Suranenggala, mendapatkan penghargaan juara 1 Taman Bacaan tingkat Kabupaten Cirebon pada peringatan Hardiknas 2019 di Stadion Ranggajati, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Kamis (2/5/2019).
Warkina (40) warga Desa Suranenggala, Kecamatan Suranenggala, mendapatkan penghargaan juara 1 Taman Bacaan tingkat Kabupaten Cirebon pada peringatan Hardiknas 2019 di Stadion Ranggajati, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Kamis (2/5/2019). (Tribun Jabar/Siti Masithoh)

Setelah mendapatkan penghargaan itu, Warkina langsung disambut oleh istrinya, Maniah (35) beserta kedua anak mereka, Pondia (11) dan Legis (8 bulan). Keluarga kecil itu pun berswafoto.

Tak hanya keluarganya, banyak orang dan pejabat yang sontak menghampiri Warkina dan memberikan ucapan selamat.

Sebagai guru honorer, Warkina mengajar di SMPN 2 Suranenggala sejak tahun 2014. Ia dibayar Rp 30 ribu per jam. Dalam seminggu, dia mengajar selama 18 jam.

"Sejak lulus SMA tahun 1999, saya sudah mengajar di berbagai sekolah. Pernah di Paud, di SMP, dan sekarang di SMPN 2 Suranenggala," kata Warkina.

Taman Bacaannya yang mendapat penghargaan itu, diberi nama "Podo Moco" yang artinya Semua Membaca. Podo Moco sendiri diambil dari Bahasa Cirebon.

Komunitas literasinya itu didirikan sejak tahun 2011 yang bermula dari keprihatinan Warkina melihat kurangnya minat membaca anak-anak di desanya.

Selain itu, anak ketiga dari enam bersaudara ini ingin melihat masyarakat terbiasa memegang buku, bahkan menginginkan untuk membacanya.

Momentum Hardiknas, Pemkot Tasikmalaya Wacanakan Daerahnya Menjadi Kota Pendidikan

Pemkab Cirebon Mau Beri Insentif Rp 100 Ribu untuk Guru Honorer

"Saya lihat pendidikan kadang dilihat praktis, tidak ada proses sehingga di lingkungan itu harus menempuh proses pendidikan dalam berbagai proses," tambah Warkina.

Dia percaya, orang yang tidak malu membawa buku bukan hanya kalangan pelajar saja tetapi juga masyarakat.

"Saya tidak setuju adanya sistem kebut semalam yang biasa dilakukan pelajar. Di sini peran orang tua harus dipertahankan sehingga anak-anak mampu berprestasi," ucapnya.

Selain menjadi seorang guru, Warkina biasa berkeliling Cirebon untuk membuka lapak baca. Ada di hajatan, di sekolah, hingga di berbagai pusat keramaian.

Taman Bacaannya itu ada di Desa Suranenggala dan Desa Surakarta, Kecamatan Suranenggala. Di sana, ada tiga titik membaca, yaitu warung baca, bengkel baca, dan dapur ilmu.

Dalam sehari, taman baca tersebut biasa dikunjungi berbagai kalangan pelajar dan masyarakat dari berbagai kecamatan.

Sudah 10 Bulan, Anak Guru Honorer Derita Sakit Auto Imun, Butuh Dana Ratusan Juta Rupiah

"Yang datang rutin itu tiap harinya sekitar 10 hingga 20 orang. Relawan literasinya mencapai 50 orang," katanya kepada Tribun Jabar.

Dalam membentuk komunitas bacanya, Warkina mengalami beberapa kesulitan, di antaranya saat anggota sibuk, dia harus melaksanakan kegiatan sendirian.

Setelah mendapatkan penghargaan kali ini, Warkina sangat berterima kasih kepada Pemkab Cirebon yang mengapresiasi perjuangannya.

Motor yang didapatnya saat ini akan digunakan untuk inventaris taman baca. Kegiatannya saat ini, akan diteruskan sepanjang hayatnya.

"Prinsipnya, yang membaca di saya itu yakni tanpa syarat dan tanpa batas," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Asdullah Anwar, pihaknya memberikan penghargaan kepada seluruh guru berprestasi. Tahun ini, ada delapan guru yang mendapatkan sepeda motor.

"Kami ingin memberikan apresiasi terhadap perjuangan mereka. Tidak ingin juga membedakan antara guru honorer maupun PNS, semuanya sama," ucap Asdullah.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved