Pemilu 2019

Kisah Petugas PPS di Cilacap Pilih Pulang dari RS, Takut Tak Bisa Bayar, Bertugas Sampai Subuh

Bangkit Rizka Utami (21), sempat dirawat di rumah sakit karena mengeluh sakit, lelah, dan pusing, setelah bertugas menjadi petugas KPPS

Editor: Kisdiantoro
Istimewa
Petugas KPPS di Cilacap, Jateng sakit usai bertugas(Tangkapan Layar Kompas TV) 

TRIBUNJABAR.ID, CILACAP - Bangkit Rizka Utami (21), sempat dirawat di rumah sakit karena mengeluh sakit, lelah, dan pusing, setelah bertugas menjadi petugas KPPS di Desa Mujur Lor, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Meski kini sudah bisa berkativitas kuliah di kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto, Jawa Tengah., Bangkit Rizka Utami masih dalam penyembuhan.'

Dia selalu konsumsi obat yang diresepkan oleh dokter.

Ayah Rizka, Mudlomir, menceritakan, setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Medika Lestari selama empat hari, kini Rizka telah mengikuti kegiatan di kampusnya.

"Sudah berangkat ke Purwokerto, Minggu sore kemarin. Dia kos di sana," kata ayah Rizka, Mudlomir, saat ditemui di Balai Desa Mujur Lor, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Senin (29/4/2019).

Dua Pekan Setelah Pemilu 2019, 2 Anggota KPPS KBB Meninggal, 143 Lainnya Jatuh Sakit

Mudlomir menceritakan, anak ketiga dari lima bersaudara tersebut awalnya mengeluh tidak enak badan sehari pasca-pencoblosan. Rizka bertugas di TPS 12 Desa Mujur Lor hingga Kamis (18/4/2019) dini hari.

"Setelah pulang pukul 04.00 merasa tidak enak badan, terus tidur. Pagi harinya dia berangkat kuliah, sebenarnya badannya tidak fit, tapi tetap memaksakan berangkat kuliah. Malamnya pulang lagi, katanya nggak kuat, pusing," ujar perangkat Desa Mujur Lor ini.

Ratusan masyarakat Cirebon, melaksanakan Salat Gaib berjamaah dalam rangka mendoakan para pahlawan demokrasi yang meninggal pacapemilu di Masjid Agung Sumber, Cirebon, Jumat (26/4/2019)
Ratusan masyarakat Cirebon, melaksanakan Salat Gaib berjamaah dalam rangka mendoakan para pahlawan demokrasi yang meninggal pacapemilu di Masjid Agung Sumber, Cirebon, Jumat (26/4/2019) (Istimewa)

Keesokan harinya, anaknya dibawa ke puskesmas. Selanjutnya dirujuk ke rumah sakit untuk rawat inap karena didiagnosa menderita gejala tipus dan gangguan pada lambung.

Terkait kabar yang menyebut bahwa tidak bisa membayar biaya rumah sakit, Mudlomir mengaku sempat khawatir karena tidak memiliki BPJS Kesehatan.

"Saya tanya anaknya kira-kira gimana? Ya sudah pulang aja enggak apa-apa katanya," kata Mudlomir.

UPDATE: Sudah 304 Petugas KPPS Meninggal, 2.209 Lainnya Sakit

Atas persetujuan dokter, akhirnya Rizka dipulangkan setelah menjalani perawatan selama empat hari.

Mudlomir mengatakan hingga kini belum ada bantuan yang diberikan dari pihak manapun terkait Rizka yang jatuh sakit.

"Sampai sekarang belum ada. Saya pun tidak mengharapkan, karena ini kepentingan untuk bangsa dan negara," ujar Mudlomir.

Mudlomir mengatakan sampai saat ini anaknya masih dalam tahap perawatan.

Setiap hari Rizka masih mengonsumsi obat yang diberikan dokter.

"Baru pertama kali jadi KPPS, sebelumnya tidak pernah. Biasanya saya yang jadi KPPS, tapi untuk regenerasi sekarang gantian yang muda-muda," ujar Mudlomir.

Jumlah Anggota KPPS Meninggal Menjadi 318 Orang

Jumlah anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara ( KPPS) meninggal dunia bertambah menjadi 318 orang.

Selain itu, sebanyak anggota KPPS dilaporkan sakit. Angka ini mengacu pada data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Selasa (30/4/2019) pagi.

"Jumlah anggota KPPS wafat 318, sakit 2.232. Total 2.550 tertimpa musibah," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPU RI Arif Rahman Hakim saat dikonfirmasi, Selasa.

Dibandingkan data KPU Senin (29/4/2019) sore, jumlah anggota KPPS meninggal bertambah sebanyak 14 orang, dan anggota yang sakit bertambah 23 orang.

Baik anggota KPPS yang meninggal maupun sakit sebagian besar disebabkan karena kelelahan dan kecelakaan.

KPU bakal memberikan santunan bagi anggota KPPS yang meninggal dunia dan sakit. Rencana tersebut telah disetujui oleh Kementerian Keuangan.

Bawaslu Sebut Hampir Semua KPPS di Kota Cirebon Tidak Memasang Hasil Penghitungan Suara di TPS

"Menteri Keuangan telah menyetujui usulan KPU untuk memberikan santunan bagi penyelenggara pemilu yg mengalami kecelakaan kerja selama bertugas dalam Pemilu 2019," kata Komisioner KPU Evi Novida Ginting Manik saat dikonfirmasi, Senin (29/4/2019).

Besaran santunan dikelompokan menjadi empat. Pertama, santunan bagi anggota KPPS yang meninggal dunia adalah sebesar Rp 36 juta, selanjutnya santunan bagi anggota KPPS cacat permanen Rp 36 juta.

Sekelompok Mahasiswa Unpad Berencana Demonstrasi di Bawaslu Jabar, Lokasi Aksi Terlihat Sepi

Besaran santunan untuk anggota KPPS yang luka berat Rp 16,5 juta, dan untuk anggota KPPS yang luka sedang sebesar Rp 8,25 juta.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update 30 April Pagi, 318 Anggota KPPS Meninggal, 2.232 Sakit", https://nasional.kompas.com/read/2019/04/30/09585401/update-30-april-pagi-318-anggota-kpps-meninggal-2232-sakit.
Penulis : Fitria Chusna Farisa

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved