Dedi Mulyadi Usul Ibukota Dipindah ke Eks Keresidenan Purwakarta, Nih 4 Alasan Kuatnya

Tokoh masyarakat yang juga Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengusulkan agar ibukota dan pusat pemerintah dipindahkan

Penulis: Haryanto | Editor: Ichsan
Tribun Jabar/ Haryanto
Dedi Mulyadi 

"Tapi saya meyakini insyaallah kalau dari awal kita persiapkan dengan baik, maka gagasan besar ini akan bisa kita wujudkan," kata presiden seperti dikutip BBC Indonesia, kemarin.

Sedikit menengok sejarah, rencana memindahkan pusat pemerintahan dari Jakarta sebenarnya bukan cerita baru.

Tahun 1808, Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Herman Willem Daendels, sudah mengangankan ibu kota pindah ke Surabaya.

Alasannya, Surabaya dinilai lebih sehat dari Batavia.

Ada juga pertimbangan faktor pertahanan dan keamanan, karena letaknya dekat dengan pangkalan armada laut Belanda di Gresik.

Kabarnya Daendels juga sempat melirik Bogor, yang dulu bernama Buitenzorg.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersalaman dengan penyandang disabilitas saat mencoba menggunakan moda transportasi MRT, di Jakarta. (Dok. Istimewa)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersalaman dengan penyandang disabilitas saat mencoba menggunakan moda transportasi MRT, di Jakarta. (Dok. Istimewa) ((Dok. Istimewa))

Beberapa waktu kemudian, pemerintah kolonial kabarnya juga sudah mempersiapkan Bandung.

Alam yang sejuk dan dikelilingi pegunungan menjadi pertimbangan.

Salah satu bukti persiapan itu berupa pembangunan Gouvernements Bedrijven, sekarang disebut Gedung Sate, yang direncanakan sebagai bakal kantor pemerintahan.

Bandung juga sempat diisukan akan menggantikan Jakarta sebagai ibukota Indonesia.

Tapi gara-gara Perang Dunia II rencana ini gagal.

Di masa kemerdekaan, Bung Karno pernah memerintahkan untuk mempersiapkan Palangkaraya yang saat itu masuk dalam Provinsi Kalimantan Selatan.

Konon, gagasan itu muncul setelah Bung Karno melihat pembangunan kota Brasilia, yang tengah dipersiapkan menjadi ibukota negara Brasil.

Bisa jadi Palangkaraya terpilih lantaran letaknya mirip Brasilia, berada di tengah-tengah wilayah negara, sehingga diharapkan mendorong pembangunan yang lebih merata.

Pada masa Orde Baru pernah disebut-sebut tentang kawasan Jonggol Jawa Barat, yang katanya juga dipersiapkan sebagai ibukota negara.

Malah sempat dikeluarkan Keputusan Presiden yang khusus mengatur pengembangan kawasan seluas 30 ribu hektar itu.

Tapi belakangan proyek itu ternyata cuma akal-akalan sejumlah pengusaha agar bisa menaikkan harga tanah setempat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved