Bulan Ramadhan 1440 H
5 Sunah Berbuka Puasa Ramadhan Agar Datangkan Pahala, Tertulis dalam Hadis Rasulullah SAW
Sebagian orang tidak mengetahui ketika berbuka puasa ternyata ada sunnah-sunnah yang jika dijalankan akan mendapat pahala. Berikut penjelasannya.
Penulis: Resi Siti Jubaedah | Editor: Kisdiantoro
“Umatku akan senantiasa berada di atas sunnahku (ajaranku) selama tidak menunggu munculnya bintang untuk berbuka puasa.” (HR. Ibnu Hibban 8/277 dan Ibnu Khuzaimah 3/275, sanad shahih).
Hadis tersebut dipertegas oleh Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu,
“Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengerjakan shalat Maghrib hingga berbuka puasa kendati hanya dengan seteguk air.” (HR. Tirmidzi. Hadits Hasan)
2. Makan kurma atau seadanya

Berbuka puasa disunnahkan memakan kurma masak (rothb) atau kurma kering (tamr), dengan jumlah ganjil, misalnya tiga, lima, atau tujuh.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka dengan beberapa biji ruthab (kurma masak yang belum jadi tamr) sebelum shalat Maghrib; jika tidak ada beberapa biji ruthab, maka cukup beberap biji tamr (kurma kering); jika itu tidak ada juga, maka beliau minum beberapa teguk air.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi. Hadits Hasan Shahih)
Namun jika tidak ada kurma, berbukalah dengan seteguk air seperti yang disebutkan dalam hadis Anas bin Malik.
• Puasa Ramadhan , 4 Keutamaan Berbuka Puasa di Awal Waktu Sesuai Sunah Rasulullah
3. Setelah berbuka, jangan lupa berdoa saat hendak makan

Saat hendak makan ketika waktu berbuka, jangan lupa untuk panjatkan doa agar lebih barokah, seperti memanjatkan Bismillah saat hendak makan.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ
“Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala (yaitu membaca ‘bismillah’). Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”.” (HR. Abu Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no. 1858, hasan shahih)
Hadis tersebut juga ditegaskan dengan hadis dari Wahsyi bin Harb dari ayahnya dari kakeknya bahwa para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا نَأْكُلُ وَلاَ نَشْبَعُ. قَالَ « فَلَعَلَّكُمْ تَفْتَرِقُونَ ». قَالُوا نَعَمْ. قَالَ « فَاجْتَمِعُوا عَلَى طَعَامِكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهِ يُبَارَكْ لَكُمْ فِيهِ »