Bulan Ramadhan 1440 H
8 Ibadah Utama Pelebur Dosa dan Berlipat Pahala di Bulan Ramadhan 1440 H yang Wajib Diketahui
Delapan ibadah utama pelebur dosa di bulan Ramadhan yang wajib kamu tahu selain puasa Ramadhan agar mendapat pahala yang berlipat di bulan Ramadhan
Penulis: Resi Siti Jubaedah | Editor: Widia Lestari
Rasulullah SAW, apabila shalat Shubuh beliau duduk di tempat shalatnya hinga matahari terbit (HR. Muslim).
Selain itu diriwayatkan dari Anas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
“Siapa shalat Shubuh dengan berjama’ah, lalu duduk berdzikir kepada Allah hingga matahari terbit, lalu shalat dua raka’at, maka baginya seperti pahala haji dan umrah sempurna, sempurna, sempurna.” [HR. Tirmidzi]
Keutamaan berdiam diri di masjid hingga matahari terbit di bulan Ramadhan, tentunya pahala yang didapat akan dilipatgandakan.
6. I'tikaf di akhir Ramadhan
Rasulullah SAW senantiasa beri'tikaf pada bulan Ramadhan selama 10 hari terakhir, bahkan di tahun wafatnya, Rasulullah SAW beri'tikaf hingga 20 hari.
I'tikaf yang dijalankan merupakan ibadah yang didalamnya terkumpul macam-macam ketaatan, seperti shalat, doa, dzikir, tadarrus, dan yang lainnya.
I'tikaf merupakan aktivitas menyendiri yang disyariatkan agama, untuk meningkatkan ketaatan kepada Allah dan melupakan sejenak aktivitas duniawi.
Orang yang menjalani I'tikaf disebut Mu'tikaf, dimana ia mengurung diri semata-mata untuk merenung, membersihkan diri, dan mengharap ridho dari Allah SWT.
• Hal-hal yang Harus Dipersiapkan Seorang Muslim Menyambut Ramadhan, Perbanyak Istigfar & Siapkan Ilmu
7. Menghidupkan Lailatur Qadar
Malam Lailatur Qadar berada di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, tepatnya pada malam-malam ganjilnya.
Adapun malam yang paling diharapkan adalah malam ke 27-nya, sebagaimana diriwayatkan Muslim, dari Ubai bin Ka’ab Radhiyallahu ‘Anhu :
“Demi Allah, sungguh aku tahu malam keberapa itu, dia itu malam yang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memerintahkan kami untuk shalat, yaitu malam ke-27.”
Adapun Ubai bersumpah atas itu dengan mengatakan,
“Dengan tanda dan petunjuk yang telah dikabarkan oleh Ramadhan Shallallahu ‘Alaihi Wasallam kepada kami, matahari terbit di pagi harinya dengan tanpa sinar yang terik/silau.”
Malam Lailatur Qadar juga dijelaskan dalam ayat Al-Quran berikut ini :
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” [QS. Al-Qadar: 1-3]
Adapun pahala yang disebutkan dalam hadis berikut :
وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Dan siapa shalat pada Lailatul Qadar didasari imandan mengharap pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” [HR. Bukhari & Muslim]
Rasulullah SAW berusaha mencari Lailatul Qadar dan memerintahkan para sahabatnya untuk menanti Lailatur Qadar di setiap Ramadhan.
Rasulullah SAW juga senantiasa membangunkan keluarganya pada malam 10 hari terakhir dengan harapan mendapatkan Lailatur Qadar.
Dari ‘Aisyah, ia berkata:
"Wahai Rasulullah, jika aku mendapatkan Lailatul Qadar, apa yang harus aku baca? Beliau menjawab, “Ucapkan:
اللَّهُمَّ إنَّك عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, menyukai pemberian maaf maka ampunilah aku.” (HR. Ahmad dan al-Tirmidzi, dishahihkan Al-Albani).
• Puasa Ramadhan , 4 Keutamaan Berbuka Puasa di Awal Waktu Sesuai Sunah Rasulullah
8. Memperbanyak dzikir, doa, dan beristighfar
Sepanjang bulan Ramadhan sesungguhnya baik siang maupun malam adalah waktu yang mulia untuk memperbanyak doa, dzikir, dan meminta ampunan.
Adapun waktu mustajab berdoa dalam 3 keadaan berikut :
- Saat berbuka puasa karena seseorang yang berpuasa saat ia berbuka memiliki doa yang tak ditolak.
- Sepertiga malam terakhir saat Allah turun ke langit dunia, sebagaimana dalam firmannya :
“Adakah orang yang meminta, pasti aku beri. Adakah orang beristighfar, pasti Aku ampuni dia.” - Beristighfar pada waktu sahur, seperti yang dijelaskan dalam firman Allah :
“Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (QS. Al-Dzaariyat: 18)