Breaking News

Pilpres 2019

Viral Ajakan Boikot Nasi Padang, Dikait-kaitkan dengan Kekalahan Jokowi di Sumbar, Ini Kronologinya

Di media sosial, ramai dibahas soal ajakan boikot nasi Padang dan masakan Padang.

Penulis: Yongky Yulius | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Kompas.com dan Instagram @jokowi
Ilustrasi nasi Padang dan Jokowi 

TRIBUNJABAR.ID - Di media sosial, ramai dibahas soal ajakan boikot nasi Padang dan masakan Padang.

Ajakan boikot nasi Padang ini pun dikait-kaitkan dengan hasil Pilpres 2019, di mana paslon nomor urut 01 Jokowi - Maruf Amin kalah telak dari paslon nomor urut 02 Prabowo - Sandiaga Uno di Sumatera Barat (Sumbar).

Berdasarkan real count KPU atau Situng pemilu2019.kpu.go.id, Jokowi - Maruf Amin sementara memang kalah telak dari Prabowo - Sandiaga Uno di Sumatera Barat.

Menurut data real count KPU yang dimutakhirkan per pukul 14.30 WIB, Rabu (24/4/2019), Jokowi - Maruf Amin hanya memperoleh 225.072.

Sedangkan, Prabowo - Sandiaga Uno memperoleh 1.465.962 suara.

HASIL Hitung Suara KPU Pilpres 2019 24 April, Prabowo Menanjak di Sumatera, Jokowi Melejit di Jawa

Lantas, dari mana awalnya ajakan boikot nasi Padang bisa viral di media sosial?

Dilansir dari Kompas.com, Rabu (24/4/2019), ajakan boikot nasi Padang ternyata bermula dari komentar seorang warganet di Facebook.

Salah satu akun di Facebook itu menulis kalimat provokatif untuk membangkrutkan seluruh rumah makan Padang lantaran kekalahan Jokowi - Maruf Amin di Sumatera Barat.

Update Real Count KPU: Jabar Lumbung Suara Prabowo-Sandiaga Uno, Jokowi-Maruf Amin Rajai Jateng

"JADI MALAS MAKAN DI RUMAH MAKAN PADANG, KAYAKNYA RAKYAT YANG HARUS MEMBALAS, BANGKRUTKAN SEMUA RUMAH MAKAN PADANG," tulis salah satu akun yang mendapatkan respons dari warganet.

"Akan saya mulai dr KELUARGA saya sendiri. Mulai HARI INI MINGGU 21 APRIL #ANTIMAKANMASAKANPADANG!!! Sampai BATAS yg belum bisa diTENTUKAN," balasan akun lain.

Warganet ajak boikot nasi Padang
Warganet ajak boikot nasi Padang (Facebook)

Tangkapan layar komentar warganet itu pun menyebar dan viral di media sosial, khususnya Facebook.

Termasuk di Twitter, sempat muncul tagar boikot nasi Padang.

Hingga berita ini ditulis, beberapa tokoh dan warganet juga ikut berkomentar soal ajakan boikot nasi Padang.

Real Count KPU di Ciamis, Prabowo-Sandi Unggul Sementara atas Jokowi-Maruf Amin

"Aku lelaki pemuja gulai tunjang.

Siapa sih itu yg tereak2 mau boikot makan nasi padang.

Makanan para dewa kok klean mau boikot hahhahah," tulis Nadirsyah Hosen di @na-dirs.

"Saya kira itu melebihi takaran dan itu boleh dikatakan keterlaluan kalau sampai memboikot nasi Padang," cuit Priyo Budi Santoso @PriyoBudiS sembari menyematkan tautan berita media online.

"Jangan boikot rumah makan Padang, nanti warga Jabar dan DKi minta istana Presiden pindah," cuit Andi Arief @AndiArief_.

"Salah satu penyesalan terbesar jika memboikot makanan nusantara, karena rasanya tiada tara~

Wahai Komunitas Makan Nasi Padang Pakai Sendok dan Komunitas Makan Nasi Padang Pakai Tangan, nasi Padang mau dioikot nih katanya," cuit akun Partai Gerindra, @Gerindra.

Sandiaga Uno Enggan Berkomentar Terlalu Jauh

Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno ternyata tak mau berkomentar terlalu jauh soal isu boikot nasi Padang.

Dia mengaku terkesan dengan nasi Padang.

Pasalnya, masakan itu terkenal seantero nusantara.

"Saya lebih baik no comment. Soal masakan Padang kita harus jauh lebih dewasa, kita punya kuliner yang terbaik, rendang itu juara dunia," ujarnya di Jakarta, Rabu (24/4/2019), dikutip TribunJabar.id dari Tribun Timur.

Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, saat di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Rabu (13/2/2019)
Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, saat di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Rabu (13/2/2019) (CHRISTOFORUS RISTIANTO/KOMPAS.com)

Lebih lanjut, Sandiaga Uno mengatakan, rakyat Indonesia sebaiknya tidak juniper, atau julid nyinyir dan baper karena hasil Pilpres 2019.

"Mari para elite dan masyarakat semua menyikapi hasil pilpres ini dengan hati yang lapang dan Sumatera Barat sudah sampaikan apa yang jadi pilihannya dan akan kita kawal nanti hasil C1-nya" ujar Sandiaga Uno.

"Jangan diartikan masakan padang itu terus harus di boikot atau apapun yang tidak memilih Prabowo Sandi tidak boleh masak, makan masakan Padang," kata Sandiaga Uno menambahkan.

Update Hasil Real Count Pilpres 2019 - Suara Sudah Lebih dari 20 Persen, Prabowo 14.760.567, Jokowi?

Tanggapan TKN

Dilansir TribunJabar.id dari Kompas.com, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin, Ace Hasan Syadzily mengatakan, pihaknya tak pernah memberikan instruksi ajakan boikot nasi Padang.

Dia menyebut, tidak mungkin pihaknya memboikot kuliner kebanggaan bangsa Indonesia.

"Pak Jokowi saja kemarin di Mal Grand Indonesia makan nasi Padang. Bukan karakter kami melakukan hal seperti itu," kata Ace saat dihubungi Kompas.com, Rabu (24/4/2019) siang.

Ace Hasan Syadzily, saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat, Selasa (19/3/2019).
Ace Hasan Syadzily, saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat, Selasa (19/3/2019). (Tribunnews.com/ Fitri Wulandari)

Jokowi, lanjut dia, akan tetap memberikan perhatian di sejumlah daerah yang memang paslon nomor urut 01 tak mendapatkan suara maksimal di Pilpres 2019.

"Coba perhatikan kepemimpinan Pak Jokowi. Beliau memiliki perhatian khusus dengan membangun daerah-daerah seperti di Sumatera Barat, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, dan lain-lain," ujar Ace.

"Kami ingin membangun Indonesia tanpa membeda-bedakan daerah yang Pak Jokowi-nya menang ataupun yang kalah," kata Ace menambahkan.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved