Niat Puasa Ramadhan yang Benar Menurut Ajaran Rasulullah SAW

Bulan Ramadhan sebentar lagi tiba, untuk itu semua hal yang terkait ibadah puasa di bulan Ramadhan

Penulis: Resi Siti Jubaedah | Editor: Ichsan

Puasa wajib di bulan Ramadhan harus dilakukan sebelum masuk waktu subuh.

Hal tersebut sberdasarkan hadis Hafshah radhiallahu ‘anha, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

من لم يُبَيِّتِ الصيامَ من الليل فلا صيامَ له

“Barangsiapa yang belum berniat puasa di malam hari (sebelum subuh) maka puasanya batal.” (HR. An Nasa’i dan dishahihkan Al Albani)

Dalam riwayat yang lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ لَمْ يُجْمِعِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ، فَلَا صِيَامَ لَهُ

“Barangsiapa yang belum berniat puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya.” (HR. Abu Daud, Ibnu khuzaimah, baihaqi)

Puasa bulan Ramadhan berbeda dengan puasa sunah. Niat puasa sunnah boleh dilakukan pagi hari asalkan sebelum waktu zawal atau tergelincirnya matahari ke barat.

Hal tersebut sebagaimana diriwayatkan dalam hadis :

عَنْ عَائِشَةَ – رضى الله عنها – قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا دَخَلَ عَلَىَّ قَالَ « هَلْ عِنْدَكُمْ طَعَامٌ ». فَإِذَا قُلْنَا لاَ قَالَ « إِنِّى صَائِمٌ »

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menemuiku lalu ia berkata, “Apakah kalian memiliki makanan?” Jika kami jawab tidak, maka beliau berkata, “Kalau begitu aku puasa.” (HR. Muslim no. 1154 dan Abu Daud no. 2455).

2. Niat dilafalkan dalam hati

Semua ulama sepakat bahwa niat dilafalkan dalam hati. Niat yang diucapkan di lisan belum dianggap cukup.

Melafalkan niat bukanlah suatu syarat dan tidak harus melafakannya. Hal tersebut sebagaimana dikatakan Imam An-Nawawi :

النية في جميع العبادات معتبرة بالقلب ولا يكفي فيها نطق اللسان مع غفلة القلب ولا يشترط

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved