Kartini era Modern: Sempat Menyerah, Semangat Tinggi Siswa Buat Ema Putuskan Terus Mengajar
Ema mengatakan, praktik yang dilakukannya sehari-hari saat ini ingin ditularkan ilmunya kepada para mahasiswanya.
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Ravianto
Menurutnya apa yang sudah dilakukannya selama dua tahun menjadi pengalaman baru.
"Ilmu yang saya dapat bisa diberikan kepada generasi berikutnya," katanya.
Ia bersyukur ada mahasiswa yang bercita-cita menjadi jaksa dan hakim karena tertarik dengan mata kuliah hukum yang diberikan.
"Saya mengajar untuk belajar," kata Ema.
Universitas Terbuka Kelompok Belajar Warungkondang saat ini menginduk ke UT Bogor.
Ada beberapa jurusan di UT Pokjar Warungkondang yakni manajemen, hukum, ilmu pemerintahan, dan ekonomi pembangunan, totalnya ada 91 mahasiswa.
Kebanyakan mahasiswanya saat ini sudah bekerja di pabrik. Dari alasan mereka berkuliah karena ingin mengubah nasib, tak lagi bekerja dengan posisi rendahan di perusahaan.
Seperti yang dikatakan oleh seorang mahasiswa UT Pokjar Warungkondang, Mia Wahyuni (21), mengatakan bahwa teknik mengajar yang diberikan membuat ia lebih mengerti karena teori dengan praktik lebih banyak praktik.
"Beliau itu panutan bagi saya, saya jadi mengerti tentang hukum," kata Mia.
Mia mengatakan, karena kebersamaan sosok dosen Ema sudah seperti orangtua sendiri.
Pasalnya perjalanan perkuliahan tidak selalu baik, kadang ada turun dan tidak semangatnya.
"Tapi beliau suka mendorong semangat saya sehingga kami kembali melihat masa depan," katanya.
Ia mengatakan, sosok dosennya adalah sosok ibu yang pintar membagi waktu antara mengurus keluarga, pekerjaan, dan mengajar sebagai dosen.
"Saya sering main ke rumahnya dan melihat bagaimana ibu Ema mengurus keluarganya," kata Mia.
Hal senada dikatakan oleh Muhamad Fauzi Nakori (21), ia langsung bercita-cita menjadi jaksa setelah melihat sosok ibu dosennya.
"Cara belajar terasa manfaatnya saat menghadapi ujian," kata Fauzi.
Rekan dosen di UT, Dadang Umar Sofwan (45), mengatakan kebersamaan mengajar di UT hampir tak ada dukanya.
"Dukanya tak ada hanya ada suka, kami direkrut bareng, ia sosok seorang pejabatnya yang hampir tak terlihat seperti pejabat," katanya.(fam)
