Malam Nisfu Syaban Jatuh Pada Sabtu 20 April 2019 Malam, Begini Doa dan Keistimewaannya
Malam Nisfu Syaban jatuh pada bulan Syaban pada kalender Hijriah, tepatnya pada pertengahan bulan Syaban atau 15 Hijriah.
Penulis: Resi Siti Jubaedah | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Resi Siti Jubaedah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Malam Nisfu Syaban merupakan malam pengampunan dosa bagi umat muslim.
Malam Nisfu Syaban jatuh pada bulan Syaban pada kalender Hijriah, tepatnya pada pertengahan bulan Syaban atau 15 Hijriah.
Menurut perhitungan kalender masehi, malam Nisfu Syaban akan jatuh pada Sabtu 20 April 2019 malam.
Jatuh pada bulan Syaban, bulan yang disebut-sebut sebagai bulan penyetoran catatan amal perbuatan selama setahun.
Sehingga pada pertengahan malam Nisfu Syaban dianjurkan untuk memperbanyak ibadah malam.
Dikutip Tribunjabar.id dari Tribunnews.com, ada tiga keistimewaan malam Nisfu Syaban, berikut keistimewaannya :
1. Dosa diampuni
Siapapun yang meminta pengampunan pada malam Nisfu Syaban, Allah akan mengampuninya.
Namun, keistimewaan ini akan gugur kepada orang yang menyekutukan Allah dan orang yang saling bermusuhan.
Seperti yang dijelaskan pada Hadis Riwayat At-Tabarani dan Ahmad :
"Sesungguhnya Allah ‘Azza Wajalla turun ke langit dunia pada malam nisfu sya’ban dan mengampuni lebih banyak dari jumlah bulu pada kambing Bani Kalb (salah satu kabilah yang punya banyak kambing)" (HR At-Tabarani dan Ahmad).
• Jokowi atau Prabowo, Mahasiswi Cantik Ini Berharap Presiden Terpilih Banyak Perhatikan Pendidikan
2. Dikabulkan Doanya
Dalam hadis riwayat Ali bin Abi Thalib menjelaskan jika permintaan umat Islam yang berdoa pada malam Nisfu Syaban akan dikabulkan.
Misalnya seperti berdoa meminta rizqi, maka akan diberikan rizqi oleh Allah.
3. Diringankan bebannya
Allah akan membebaskan kepada orang yang mendapatkan cobaan berat hingga fajar menyingsing.
Selain memiliki keistimewaan, malam Nisfu Sya'ban juga ada doa yang bisa dipanjatkan.
Berikut doa malam Nisfu Sya'ban :
Doa yang dipanjatkan di malam Nisfu Syaban kepada Allah SWT untuk panjang umur, murah rezeki, dan ketetapan iman yang kuat.
Biasanya pada malam Nisfu Syaban juga dibarengi dengan membaca 3 kali Surat Yasin, di sela doa tersebut.
Sayyid Utsman bin Yahya menyebutkan doa berikut ini yang dibaca saat malam nisfu Sya’ban seperti dilansir dari nu.or.id adalah sebagai berikut:
اللَهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ.
اللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِي، وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu ‘alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn.
Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât.
Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn.
Artinya, “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi.
Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan.
Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat.
Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.
Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku.
Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki.
Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.”