Nomor Ustadz Abdul Somad Dibajak, Kirim Pesan Menyatakan Dukungan Jokowi-Ma'ruf Amin
Nomor ponsel yang digunakan Ustadz Abdul Somad dibajak oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Widia Lestari
TRIBUNJABAR.ID - Nomor ponsel yang digunakan Ustadz Abdul Somad dibajak oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Alhasil, nomor yang digunakan oleh Ustaz Abdul Somad itu mengirimkan pesan yang tidak ia kehendaki.
Pesan tersebut berbentuk SMS yang menyatakan dirinya mendukung paslon 01 atau Jokowi - Maruf Amin.
Kabar nomor ponselnya yang dibajak dipaparkan Ustaz Abdul Somad melalui Instagram-nya, Rabu (17/5/2019).
Pesan yang dikirimkan oleh nomor Ustaz Abdul Somad itu pada 17 April 2019 pukul 04.30.
Berikut isi pesannya.
"Bismillahirrahmanirrahim
Saya UAS menyatakan dukungan kepada paslon 01 atas dasar pertimbangan saya terhadap umat dan masyarakat Riau."
Ia mengimbau agar publik waspada bila ada penipuan yang mengatasnamakan Ustaz Abdul Somad.
Serangan Fitnah
Seperti menjawab fitnah yang beredar di masyarakat, Ustadz Abdul Somad alias UAS membeberkan testimoni mengenai dirinya yang menolak diberi hadiah mobil mewah.
Awalnya, Ustaz Abdul Somad difitnah mendapat pemberian rumah mewah.
Fitnah tersebut dibuat oleh peretas akun Twitter anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi yakni @saiddidu.
Terkait fitnah tersebut, Ustaz Abdul Somad memberikan klarifikasi melalui Instagram-nya.
Dalam Instagram-nya, Ustaz Abdul Somad mengaku pernah menolak pemberian mobil mewah.
Ia bukanlah orang yang suka menerima gratifikasi dari pihak lain.
Pada 2018, Ustaz Abdul Somad menilah hadiah mobil Honda CRV yang diberikan oleh mantan Kapolda Riau Irjen Pol (Purn) Nandang.
Lalu pada 2019 juga Ustaz Abdul Somad menolah hadiah Toyota Fortuner dari seorang pengusaha sukses pemilik rumah makan Wong Solo, Puspo Wardoyo.
Tak hanya orang 'berpunya' yang mencoba memberikan hadiah kepada Ustaz Abdul Somad, jamaahnya pun pernah memberikan hadiah mobil.
Ketua MUI Tenayan Raya Pekan Baru, Endar Muda mengatakan ia dan para jamaah mengumpulkan uang untuk membeli mobil Toyota Innova.
Namun, mobil tersebut ditolak oleh Ustaz Abdul Somad.
Menurutnya, infaq jamaah lebih baik diberikan untuk orang yang lebih membutuhkan.
"Kejadian ini terjadi sekitar bulan Mei 2013, pada minggu pagi ba'da Tausiah subuh di Masjid Agung Provinsi Riau, dengan tergesa-gesa saya mengejar UAS dari belakang sebuah mobil opel blazer BM 1588 AT yang baru dibeli oleh UAS, berhenti di depan gereja Jalan Hangtuah, Pekanbaru.
'Ustaz Abdul Somad saya dan kawan-kawan beserta para jamaah telah mengumpulkan uang untuk membeli satu unit mobil kijang Innova yang baru, hari ini atas nama kawan-kawan dan para jamaah, saya ingin menyerahkan mobil tersebut kepada ustaz, untuk bisa ustaz pakai dalam berdakwah, semoga dengan senang hati ustaz dapat menerimanya.'
Lalu secara sabntun Ustaz Abdul Somad menjawab, 'Pak Endar, rasanya saya tidak pantas untuk menerima mobil tersebut, jika Pak Endar dan teman-teman serta para jamaah ingin berinfaq, silahkan berikan kepada orang yang lebih membutuhkan.'
Dengan rasa sedih dan hampir meneteskan air mata saya merasa bangga dan kagum dengan kepribadian UAS, meski sedikit merasa kecewa.
Dari dulu hingga hari ini UAS pun tidak pernah memberikan tarif apabila dia diundang untuk menyampaikan tausiah, itulah yang kami rasakan di Pekanbaru Kota Bertuah ini.
Dan saya berdoa semoga UAS tetap istiqomah dalam berdakwah.
Inilah kejadian nyata yang saya alami ketika itu, semoga Allah SWT melindungi UAS kapan dan di manapun, Amin ya Rabbal Alamin."
Pilihan UAS
Akhirnya terungkap Capres pilihan Ustadz Abdul Somad (UAS) saat h-5 pencoblosan yang jatuh pada 17 April 2019.
Berdasarkan tayangan TvOne yang diunggah ulang oleh Tafaqquh video pada 11 April 2019, Ustadz Abdul Somad mendukung capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Ia tak serta merta menjatuhkan dukungannya kepada Prabowo Subianto walaupun setiap UAS mengisi tausiah jemaahnya mengacungkan dua jari, simbol mendukung Prabowo-Sandiaga.
Bagi Ustadz Abdul Somad, bisa saja apa yang dilihatnya selama ini hanyalah tipuan mata.
"Karena mata kita kan kadang tertipu. Kita pergi ke tepi sungai ada tongkat (di dalam air), bengkok kan. Tapi ketika tarik, (tongkat itu) lurus. Mata menipu," katanya UAS.
Untuk memantapkan hatinya mengenai pilihan capres di Pilpres 2019, Ustadz Abdul Somad menemui seorang ulama yang jauh dari sorotan.
Ulama tersebut tidak terkenal dan muncul di pemberitaan, bahkan Ustadz Abdul Somad menduga ulama tersebut tidak dikenali Prabowo Subianto.
"Ulama yang tidak dikenal orang tapi mata batinnya bersih. Allah bukakan hijab kepadanya. Ini ulama yang tidak butuh materi," katanya.
Saat menemui ulama tersebut UAS tidak langsung menanyai capres yang harus ia pilih.
"Saya biarkan dia baca hati saya."
Rupanya, ulama tersebut bermimpi lima kali. Mimpinya selalu sama, yakni bertemu Prabowo Subianto.
"Kalau mimpi satu kali boleh jadi (dari) setan. Kalau lima kali dia lihat bapak (Prabowo), (itu) sinyal dari Allah," jelas Ustadz Abdul Somad.
Pencarian dan pemantapan hati UAS tidak berhenti di situ. Ia mencari ulama lainnya.
Ketika Ustadz Abdul Somad bertemu ulama lainnya, ia kembali diberi tahu nama yang sama.
Saat menjabat tangan ulama tersebut, sang ulama mendekatkan diri ke UAS, "dia berbisik, 'Prabowo'."
Kemudian, UAS mendatangi ulama lainnya.
Ulama tersebut memiliki prinsip hidup yang unik.
Ia tidak mau memakan beras yang di beli dari pasar karena menurutnya hal tersebut adalah riba.
Ulama itu juga hanya ingin minum bila sumurnya ia gali sendiri.
Selain itu, ulama itu juga tidak mau menerima tamu perempuan.
Seorang menteri juga pernah mendatangi ulama tersebut, tapi ia usir.
"Biasanya tamu datang paling 2-3 menit, saya datang 30 menit, berbicara empat mata," cerita UAS.
Di akhir pembicaraan, ulama itu membisikkan nama Prabowo.
Hal tersebut yang membuat Ustadz Abdul Somad mantap memilih Prabowo Subianto.
Alasan itu pula yang membuat UAS akhirnya mau membuka suara terkait dukungannya sebelum Pilpres 2019 berakhir.
"Tiap malam syaa berpikir, kenapa mereka bercerita kepada saya. Berarti harus saya sampaikan," katanya.
Menurut UAS, bila hal tersebut tidak disampaikan ke publik, bisa jadi Ustadz Abdul Somad akan menyesal seumur hidup.
Setelah menceritakan dukungannya, Ustaz Abdul Somad menyerahkan segalanya kepada Allah SWT.
"Plong, malamnya saya bisa tidur. Hanya saja fitnah memang banyak," ujarnya.
Bila Prabowo Subianto menjadi presiden, Ustadz Abdul Somad meminta agar ia tidak diundang datang ke istana.
UAS meminta agar dibiarkan tetap berdakwah di pelosok negeri.
Lalu, UAS juga meminta untuk tidak diberikan jabatan.
"Jadi biarkanlah saya terbang sejauh mata memandang utnuk ceramah."