Kronologi Lengkap Pembunuhan Budi Hartanto Mayat di Dalam Koper, Azis Tak Tahu Hubungan Budi-Aris
Menurut Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Leonard Sinambela, kesaksian Azis Prakoso memang benar adanya.
TRIBUNJABAR.ID, KEDIRI - Azis Prakoso (23), satu dari pemutilasi guru honorer Budi Hartanto (28) mayat di dalam koper yang ditemukan di Karanggondang, ternyata tak mengenal sama sekali sosok korban yang dibunuhnya.
Sembari menggelengkan kepala beberapa kali, Azis Prakoso mengaku tak mengenal sosok Budi Hartanto yang sempat ditumbangkannya dengan sebilah golok sepanjang 10 Centimeter.
"Saya gak kenal Mas Budi," katanya pada awak media saat digelandang petugas di Polda Jatim, Senin (15/4/2019).
Bahkan, Azis Prakoso tak mengerti sama sekali hubungan sejenis antara tetangganya, Aris Sugianto, si penjual nasi goreng asal Blitar dan Budi Hartanto yang baru dikenalnya itu.
"Saat kami tanya dia nggak tahu apa-apa soal yang diperbuat Aris dan korban di dalam ruangan," lanjutnya.
Berdasarkan penyelidikan diketahui, sebelum kejadian itu, Aris Sugianto baru saja berhubungan intim sejenis dengan Budi Hartanto.
Hal itu biasa mereka lakukan namun saat itu terjadilah cekcok.
Saat cekcok itulah, ungkap AKBP Leonard Sinambela, Azis datang ke warung nasi goreng yang disewa Aris Sugianto.
Pada Selasa (2/4/2019) sore, Azis memang diajak Aris untuk datang ke warungnya.
Keduanya memang bertetangga, dan kediaman Azis dengan warung Aris terbilang dekat.
"Azis memang diminta Aris menemani jaga warungnya. Saat diajak, si Azis nggak ada motornya, lalu Aris menjemput ke rumahnya," tandasnya.
Dalam kasus tersebut, Azis terbilang sebagai eksekutor pertama yang membunuh Budi Hartanto.
Sekitar pukul 22.00 WIB, Azis yang berada di luar kamar tak tahan mendengar suara percekcokan antara Aris Sugianto dengan Budi Hartanto.

Azis lantas berinisiatif menegur korban.
Teguran Azis ternyata tak digubris korban. Tanpa diduga, korban justru melayangkan sebuah tamparan ke arah pipinya.
Tak cuma itu, korban tiba-tiba mengambil sebilah golok sekitar 10 centimeter yang tergeletak di tempat duduk atau bale di depan warung.
Budi Hartanto bermaksud menyabetkan ke arah Aziz.