TKW Asal Cirebon yang Disekap dan Tak Digaji Belasan Tahun Sudah Diselamatkan, Kini Ada di KBRI

TKW asal Cirebon yang disekap majikannya kini sudah aman. Ia sudah ada di KBRI dan akan dipulangkan dalam waktu dekat.

Penulis: Siti Masithoh | Editor: taufik ismail
istimewa
Turini Fatma (44) sudah berada di KBRI di Arab Saudi. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Keluarga Turini Fatma (44), tenaga kerja wanita (TKW) asal Desa Dawuan, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon, yang tidak dapat pulang selama 21 tahun ke Indonesia, mendapat kabar gembira.

Turini dikabarkan segera dipulangkan ke Indonesia.

Pihak keluarga telah melakukan berbagai upaya untuk memulangkan Turini.

Turini mengaku disekap oleh majikannya di Arab Saudi dalam sebuah ruangan.

Dia pun mengabarkan kondisinya kepada keluarganya secara diam-diam melalui akun media sosial temannya.

Turini juga sempat mengancam akan bunuh diri akibat disekap majikannya.

Dalam waktu dekat, Turini akan segera dipulangkan ke Indonesia setelah tidak mendapat gaji dari majikannya.

Kabar menggembirakan itu disampaikan anak Turini, Diah Ardikasari (28), kepada Tribun Jabar, Senin (8/4/2019).

Menurut Diah, pihak keluarga menerima kabar rencana kepulangan Turini dalam waktu dekat ini dari pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Arab Saudi.

Bahkan, saat ini Turini sudah berada di kantor KBRI di Arab Saudi.

"Istilahnya sekarang sudah aman, karena sudah ada di kantor KBRI," kata Diah Ardikasari.

Diah saat menunjukkan foto Turini Fatma di rumahnya, Desa Dawuan, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon, Rabu (13/3/2019).
Diah saat menunjukkan foto Turini Fatma di rumahnya, Desa Dawuan, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon, Rabu (13/3/2019). (tribunjabar/siti masithoh)

Saat ini, kata Diah, Turini sudah tidak tinggal ditempat majikannya lagi. Dia sedang menunggu proses pemulangan di kantor KBRI Arab Saudi.

"Pulangnya juga nanti dikawal KBRI katanya. Dikawal sampai rumah," ujarnya.

Dia menambahkan, mendengar kabar Turini dalam keadaan sehat dan sudah berada di KBRI di Arab Saudi, pihak keluarga merasa lega dan bersyukur.

Pihak keluarga tidak lagi dihantui rasa cemas dan khawatir akan keselamatan Turini.

Saat ini pemerintah masih memproses hak-hak Turini yang belum dibayar oleh majikannya selama 20 tahun bekerja.

Hak-hak Turini itu kabarnya akan dipenuhi oleh anak-anak majikannya karena majikannya sudah meninggal dunia.

"Majikan ibu saya sudah meninggal, jadi anak-anaknya berembuk, patungan untuk membayar gaji ibu saya. Insya Allah katanya paling lambat 2 mingguan," ucapnya.

Diah mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang telah membantu proses pemulangan ibunya.

Untuk kepulangan ibunya, Diah mengaku sebelumnya sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak seperti Disnakertrans Kabupaten Cirebon, Imigrasi, BNP2TKI, dan beberapa lembaga yang berhubungan dengan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri.

Sebelumnya, Disnakertrans Kabupaten Cirebon, Abdullah Subandi, mengaku akan melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia, dengan mengatasnamakan pemerintah daerah Kabupaten Cirebon.

Dengan upaya itu, pihaknya berharap pemerintah benar-benar serius dalam menangani kasus yang dialami Turini.

"Kami berupaya lah untuk melindungi, kasihan. Dia sudah 22 tahun bekerja di sana tapi disekap oleh majikan dan hanya digaji 3 kali. Saya tetap harus melakukan koordinasi dan melindungi PMI yang bekerja di luar negeri," ujarnya.

Ini Lokasi Samsat Keliling-Samsat Gendong di Kota Cirebon, Yuk Bayar Pajak Kendaraan Anda

Viral Sampah Plastik Bungkus Mi Instan Ditemukan di Pantai, Usianya Sekitar 19 Tahun Tapi Masih Utuh

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved