Banjir di Kabupaten Bandung

Kurang Perhatian Pemerintah, Warga Andir Baleendah Bandung yang Kebanjiran Buat Sendiri Dapur Umum

Kurang Perhatian Pemerintah, Warga Andir, Baleendah, yang sedang kebanjiran, membuat sendiri dapur umum.

Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Mumu Mujahidin
Dapur umum warga Andir, Baleendah. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin

TRIBUNJABAR.ID, BALEENDAH - Masih banyak warga yang terisolir dan memilih bertahan di rumah masing-masing akibat banjir.

Warga Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung membangun dapur umum hasil swadaya masyarakat, Senin (8/4/2019).

Dapur umum ini merupakan hasil inisiasi dari Forum Solidaritas Peduli Andir. Dapur umum ini didirikan di RT 4/7 Kampung Muara, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.

"Ini dapur umum hasil swadaya masyarakat. Kami juga mengumpulkan dana dari para donatur," ujar Eva Indrayanti (41), warga Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah di Dayeuhkolot, tadi pagi.

Dapur umum hasil swadaya masyarakat ini dibangun seadanya dan sangat sederhana.

Dapur umum dibangun di pinggir jembatan menggunakan bilah bambu dan ditutup terpal berwarna biru, ditambah alas karpet berwarna abu-abu.

Sering Dilanda Banjir, Warga Kampung Bojongpulus Rancaekek Mengaku Tak Diperhatikan Pemerintah

Banjir yang merendam permukiman di Bojongpulus.
Banjir yang merendam permukiman di Bojongpulus. (Tribun Jabar/Hakim Baihaqi)

Di dalamnya terdapat peralatan memasak seadanya milik warga setempat yang dipinjamkan.

"Kami baru mampu membuat 500 nasi bungkus setiap harinya, untuk warga yang terisolir atau memilih bertahan di rumahnya," kata Eva.

Salah satu tujuan dapur umum swadaya masyarakat ini untuk membantu para korban banjir yang terisolir di permukiman.

Selain sulitnya akses untuk mencari makanan warga terdampak banjir ini juga jarang mendapat perhatian pemerintah berupa berupa bantuan logistik dan sembako.

"Tapi kami baru bisa menjangkau beberapa RW saja, RW 5, 6, 7 dan RW 9. Inginnya bisa menjangkau banyak tapi kemampuan kami juga terbatas, segini adanya," ujarnya.

Setiap pagi warga belanja kebutuhan masyarakat dimulai dari beras, telur, sayuran, mi instan, minyak, bungkus nasi serta bumbu-bumbu dapur. Kegiatan memasak berlangsung dari pagi hingga siang hari.

"Kalau sudah beres baru kami bagikan langsung ke setiap rumah korban banjir secara door to door menggunakan perahu. Beres masak terus dibungkus terus kami bagikan," ujarnya.

Banjir Rendam Bojongpulus, Memutus Akses Jalan Menuju Jalan Raya Majalaya-Rancaekek & Bandung-Garut

VIDEO BANJIR BANDUNG Selatan, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Sejumlah akses jalan di tiga kecamatan yakni Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang terputus akibat banjir karena Sungai Citarum kembali meluap, Minggu (8/4/2019).
Sejumlah akses jalan di tiga kecamatan yakni Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang terputus akibat banjir karena Sungai Citarum kembali meluap, Minggu (8/4/2019). (Tribun Jabar/Mumu Mujahidin)

Eva menambahkan ketinggian air di Kelurahan Andir sangat variatif dimulai dari setinggi mata kaki hingga 2 meter lebih di permukiman warga, termasuk di rumahnya, ketinggian air mencapai seperut orang dewasa.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved