Banjir di Kabupaten Bandung
Banjir Rendam Bojongpulus, Memutus Akses Jalan Menuju Jalan Raya Majalaya-Rancaekek & Bandung-Garut
Banjir rendam kawasan Bojongpulus, Rancaekek. Memutus satu-satunya jalan menuju Jalan Raya Majalaya-Rancaekek dan Bandung-Garut.
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: taufik ismail
Laporan wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Hujan deras mengguyur wilayah Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, pada Minggu malam (7/4/2019), menyebabkan Sungai Cikeruh yang melintang di kecamatan tersebut meluap hingga permukiman warga.
Salah satu titik permukiman penduduk di Kecamatan Rancaekek yang kerap dilanda banjir, yakni Kampung Bojongpulus, Desa Bojongloa.
Banjir merendam puluhan rumah warga di Kampung Bojongpulus.
Berdasarkan pantauan Tribun Jabar di Kampung Bojongpulus, Senin (8/4/2019), banjir setinggi satu meter merendam kampung warga yang tepat berada di sekitar bantaran Sungai Cikeruh.
Banjir yang kerap terjadi setiap musim hujan ini, merendam hingga ke dalam rumah warga dan memutus satu-satunya akses jalan menuju Jalan Raya Majalaya-Rancaekek dan Jalan Raya Bandung-Garut.
Akibat banjir, sejumlah pengendara baik roda dua maupun roda empat terpaksa mencari jalan alternatif lain untuk menuju ruas jalan nasional atau pun jalan kabupaten.

Warga Kampung Bojongpulus, Ika (28), mengatakan, pada Minggu petang, hujan intensitas sedang mengguyur selama lebih dari tiga jam dan banjir mulai merendam permukiman warga pada pukul 00.00 WIB.
"Saya lagi tidur, tiba-tiba air masuk dari bagian belakang, di situ langsung menyelamatkan barang-barang biar tidak rusak," kata Ika di Kampung Bojongpulus.
Dari waktu dini hari hingga pagi ini, kata Ika, banjir tersebut belum juga surut, lantaran volume air Sungai Cikeruh belum turun, bahkan makin meluap ke permukiman warga.
Ia menambahkan, ini adalah banjir kesekian kalinya dari mulai awal 2019.
Ika menambahkan, banjir yang terjadi belum lama ini lebih parah dari sebelumnya dan baru surut dalam waktu lama.
"Lebih dari tujuh kali (di tahun ini), kalau dahulu satu malam pasti surut, sekarang bisa lebih dari dua sampai tiga hari," katanya.
• Banjir Lagi, Akses Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang pun Terputus
• Puluhan Murid SD dan MI di Tasik Bertaruh Nyawa, Lewati Jalan di Tebing yang Longsor untuk Sekolah