Soal Proyek Geotermal di Gunung Tampomas, Kementerian ESDM: Butuh Bupati Sumedang yang Visioner
Kementerian ESDM menunggu keseriusan dan pengajuan Pemkab Sumedang terkait proyek panas bumi atau geotermal di Gunung Tampomas.
Penulis: Deddi Rustandi | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Deddi Rustandi
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG- Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menunggu keseriusan dan pengajuan Pemkab Sumedang terkait proyek panas bumi atau geotermal di Gunung Tampomas.
Geotermal yang direncanakan dibangun di kaki Gunung Tampomas ini digagas sejak 2010 lalu namun hingga kini tak jelas kelanjutannya.
“Kami menunggu kesiapan dari Kabupaten Sumedangnya. Investor pasti ada tapi belum bisa kami tawarkan karena menunggu kesiapan dan pengajuan dari Pemkab Sumedang dulu,” kata Dirjen Ketenagalistrikan KementErian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana usai sosialisasi capaian kinerja sektor energi di Gedung Negara, Rabu (4/4/2019).
Energi panas bumi atau energi geotermal adalah sumber energi yang relatif ramah lingkungan karena berasal dari panas dalam bumi yang ada di Sumedang.
“Masyarakat Sumedang harus diberi edukasi soal panas bumi jadi tidak perlu ada penolakan. Belum pernah ada energi panas bumi yang membahayakan warga sekitarnya. Tak ada kecelakaan akibat pemamfaatan energi panas bumi,” kata Rida yang berasal dari Sumedang ini.
Menurutnya, tidak semua daerah memiliki energi panas bumi dan Sumedang meiliki potensi itu dan harus dimamfaatkan.
“Hanya uap dari panas bumi yang dimamfaatkan, seperti memasak air, uap dari air yang dimasak itu yang dimamfaatkan dan menjadi energi listrik,” katanya.
Rida mengatakan, Bupati Dony Ahmad Munir yang masih muda dan visioner harus bisa memamfaatkan energi panas bumi yang dimiliki Sumedang.
“Butuh waktu enam tahun dari mulai proyek sampai bisa dimanfaatkan dan dijual energinya ke PLN. Jadi butuh bupati yang visioner yang memikirkan masyarakat Sumedang dan bukan hanya jabatannya. Saya yakin Bupati Dony visioner,” katanya.
Bupati Dony Ahmad Munir menyebutkan ia akan memanfaatkan sebagai sumber enegri listrik alternatif, panas bumi.
“Sumedang miliki potensi dan harus bisa dimamfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat Sumedang,” kata Dony Ahmad Munir.
Sebelumnya, proyek panas bumi merupakan proyek Pemprov Jabar dan bekerja sama dengan Pemkab Sumedang.
Potensi panas bumi cukup tinggi di Gunung Tampomas yang bisa dimamfaatkan sebagai sumber enegri listrik alternatif.
Proyek ini ditentang sebagian warga di Desa Narimbang, Kecamatan Conggeang, Desa Sekarwangi dan Desa Cilangkap, Kecamatan Buahdua. Protes dilakukan ketika akan dilakukan pengukuran lahan untuk dibebaskan.
Proyek panas bumi di Tampomas yang ada di tiga desa membuat ada tiga kelompok. Kelompok yang setuju, tidak setuju dan netral.
Warga yang menolak menyebutkan alasan dampak sosial sampai rusaknya lingkungan Tampomas. Gunung Tampomas itu menjadi sumber air. Jika sampai dibor di bagian atas, maka bisa menjadi bencana bagi warga yang tinggal di sekitar kaki gunung.