Halaqoh Cinta Haul Ponpes Buntet Datangkan Tokoh Nasional, Milenial Pun Antusias Sambut Gus Sabrang

Halaqoh Cinta menjadi tema besar dalam kegiatan Haul Almarhum Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren

Penulis: Siti Masithoh | Editor: Ichsan
tribunjabar/siti masithoh
Halaqoh Cinta Haul Ponpes Buntet Datangkan Sejumlah Tokoh Nasional, Kaum Milenial Antusias Sambut Gus Sabrang 


Sabrang menuturkan, dalam memberika motivasi kepada kaum milenilal saat ini untuk berperan agar tidak mudah galau. Lebih fokus kepada pembahasan tema yakni Cinta, Sabrang memberikan pitutur dan analogi berpikir dalam menjalankan kehidupan.

"Yang paling penting menjadi manusia itu asalkan berbicara jujur dan minimal tidak bohong. Karena akar permasalahan mulai dari hal kecil hingga masalah bangsa se-Nasional itu diawali dari berkata yang bohong. Kemudian berbicara seperlunya. Lalu tidak untuk menyakiti orang lain dan yang penting bermanfaat untuk orang lain," katanya saat mengisi Halaqoh Cinta di Buntet Pesantren, Kamis (4/4/2019) sore.

Bagi kaum milenial yang saat ini masih mengenyam ilmu pendidikan baik secara formal dan non formal juga tak luput dari perhatiannya.

Dirinya memberikan tips agar belajar bisa cepat diserap ilmunya yakni dengan cara belajar mendengar, karena banyak orang paling mudah dibohongi karena jarang mendengar.

"Kaum Milenial saat ini jangan pusing memikirkan masalah bangsa yang memang ruwet. Utamanya, latihan terlebih dahulu untuk memperbaiki diri mulai dari yang kecil depan mata, baru ke lingkungan. Otomatis jika semuanya telah baik, dampaknya akan besar bangu bangsa yang tengah banyak digandrungi masalah saat ini," katanya.

Selain itu, ia juga memberikan pesan kepada kaum muda yakni jangan mudah puas dengan pujian, dan jangan berhenti untuk terus lebih baik.

Terakhir, pada sesi penutup dalam interaksi tanya jawab, urusan Cinta menjadi pertanyaan paling dinanti dalam pemecahan masalahanya.


Menurut Sabrang, Cinta itu tidak datang dengan sendirinya karena berkembang dan faktor utamanya adalah kerinduan pada sang khalik.

Bahkan, kata dia, sesuai dengan tingkah dan perilaku Kanjeng Nabi Muhammad SAW, kepada musuhnya saja bahkan lebih cinta.

"Karena kehadiran Nabi Muhammad SAW  adalah bukti cinta tuhan kepada dunia. Jadi ada tiga pilihan golongan dalam hidup yakni agar bisa lebih kreatif , yakni pertama ngomongin orang adalah orang bodoh. Kemudian ada golongan yang ngomongin pengalaman itu adalah orang biasa . Kemudian ada golongan muda yang ngomongin ide/gagasan, ini yang menandakan orang cerdas. Jadi tinggal pilih saja kalian mau pilih yang mana, terserah dan ambil keputusanmu masing-masing agar lebih berdaulat," kata dia.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved