7 Fakta Banjir Ujungberung, Tanggul Kali Cicalobak Jebol, Dua Sekolah Terendam
Bahkan satu sekolah dasar harus benar-benar mengalami dampak yang parah, karena tembok belakang sekolahnya jebol.
Camat Ujungberung Kota Bandung, Taufik mengatakan bahwa akibat hujan dengan intensitas tinggi tersebut mengakibatkan tanggul kali Cicalobak jebol.
"Jebolnya tanggul diduga karena volume air yang besar dari daerah atas. Hujan mengguyur wilayah ini sekira dua jam lamanya. Akibatnya Sekolah Dasar Negeri 224 dan SDN 106 Ajitunggal terendam banjir dan mengalami kerusakan," kata Camat Ujungberung Taufik di lokasi kejadian, Senin (01/4/2019).
Pantauan Tribun Jabar di lokasi, kondisi sekolah terpantau cukup parah. Lumpur, material seperti batu, tanah, pasir dan sampah memasuki hampir seluruh ruangan kelas.
Petugas gabungan dari Damkar, Basarnas, Kepolisian, TNI, PMI dan dibantu warga setempat masih membersihkan material pasca banjir.
Koordinator Humas Basarnas, Joshua Banjarnahor mengatakan bahwa pihaknya masih fokus memindahkan material yang terbawa terjangan air.
"Tidak ada korban, tapi kami masih fokua mensterilkan lokasi untuk memastikan tidak ada korban yang tertinggal," kata Joshua Banjarnahor.
Kondisi penerangan di lokasi banjir masih terbatas. Pihak PLN memadamkan aliran listrik di lokasi banjir.
Dewi, seorang Guru SDN 224 Cijambe juga mengatakan bahwa terdapat ratusan siswa yang berhasil diselamatkan dari dua sekolah yang terendam banjir. Menurut Dewi tinggi air mencapai hingga satu meter. (TribunJabar Daniel Andreand Damanik)
3. 300 Rumah Warga Terendam
Sekitar 300 rumah terendam banjir setinggi pinggang orang dewasa ketika banjir bandang akibat jebolnya Sungai Cicalobak yang terjadi, Senin (1/4/2019).
Ketua RW 06, Kelurahan Pasir Endah, Kecamatan Ujungberung, Wawan (50) mengatakan ratusan rumah yang terendam itu berada di dua RT.
"Kurang lebih 300 rumah yang terendam, di dua RT 06 dan RT 07. Selain itu sekolah (yang terendam) ada SDN Cijambe 224 dan SDN 106 Ajitunggal Cijambe, serta Kantor Serbaguna RW 06 yang dipakai PAUD Kenanga dan Posyandu," ujar Wawan kepada Tribun Jabar di lokasi, Senin (1/4/2019).
Wawan juga mengatakan banjir di wilayahnya itu sering terjadi namun tak separah kejadian sekarang.
"Luapan sungai sering terjadi tapi enggak sebesar ini, dan kejadian parah gini baru terjadi pertama kali," ujar Wawan.
Sementara itu di lokasi, nampak gelap gulita menyusul pemadaman yang dilakukan diwilayah sekitar kejadian tersebut.