12 Tahun Berdiri, Angka Kemiskinan di Bandung Barat Masih Tinggi, 1 dari 10 Warga KBB Miskin

Angka kemiskinan di Bandung Barat masih tinggi. Satu dari sepuluh warga KBB masuk kategori miskin.

zoom-inlihat foto 12 Tahun Berdiri, Angka Kemiskinan di Bandung Barat Masih Tinggi, 1 dari 10 Warga KBB Miskin
tribunnews
ilustrasi kemiskinan

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, NGAMPRAH - Kabupaten Bandung Barat telah memisahkan diri dari Kabupaten Bandung selama 12 tahun atau tepatnya sejak 2007.

Selama 12 tahun ini, Bandung Barat telah menjadi daerah otonomi mandiri dengan jumlah penduduk sebanyak 1.727.337 jiwa.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Bandung Barat, Asep Wahyu, mengaku warga miskin yang ada di Bandung Barat masih tinggi, sekitar 11,15 persen dari jumlah penduduk.

Ini artinya, satu dari 10 warga KBB masuk kategori miskin.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Asep mengatakan, di KBB ada sebanyak 198.644 orang miskin dan mereka tersebar di 16 kecamatan se-Bandung Barat.

"Paling banyak itu di wilayah selatan KBB dan jadi PR buat kami untuk memajukan perekonomian di sana agar mereka sejahtera," katanya ketika dihubungi Tribun, Rabu (3/4/2019).

Ia mengklaim setiap tahun warga miskin di KBB jumlahnya mengalami penurunan.

Pada 2023 atau masa habis periode Aa Umbara dan Hengky Kurniawan, Asep Wahyu menyebut Pemda KBB menargetkan penduduk miskin dapat menurun hingga di bawah 10 persen.

Mereka akan melakukan pembangunan berupa infrastruktur-infrastruktur yang tengah dilakukan di wilayah selatan.

"Kami ingin seimbangkan kondisi perekonomian warga di selatan dengan wilayah utara dan perkotaan, seperti Padalarang, Ngamprah, Batujajar, Parongpong, Cisarua, dan Lembang," katanya.

Bandung Barat pun saat ini masih banyak warganya yang memilih untuk mencari pekerjaan di luar negeri karena masalah ekonomi dan kesejahteraan.

Hal inilah yang kemudian membuat Pemda KBB harus memutar otak mencarikan solusi mengurangi kemiskinan.

KBB Akan Bangun Stadion Bertaraf Internasional, Anggarannya Rp 250 Miliar tapi Lokasi Belum Tahu

Hidup di Rutilahu di Cipongkor, Yayan pun Punya Keterbatasan Penglihatan dan Pendengaran

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved