Kasus Video Viral Ibu Dorong Anaknya dari Mobil Dianggap Selesai, Sudah Menyadari Kesalahannya
Polres Malang Kota telah menganggap selesai kasus seorang ibu yang mendorong anaknya dari mobil. Tingkah si ibu itu terekam dalam video yang kini meny
Polres Malang Kota telah menganggap selesai kasus seorang ibu yang mendorong anaknya dari mobil. Tingkah si ibu itu terekam dalam video yang kini menyebar dan viral.
"Si ibu mengakui kesalahannya dan hubungan keduanya juga telah membaik," kata Kasat Reskrim Polres Malang Kota, AKP Komang Yogi, Jumat (29/3/2019).
Ia menjelaskan, kejadian bermula saat si ibu mengantar anaknya ke tempat les.
Saat itu, anaknya tidak berkenan mengikuti les karena si ibu tidak membawakan baju ganti.
Cek-cok kemudian terjadi hingga adegan saling dorong seperti terekam dalam video.
"Jadi disebelah ibu ada anak, di satu sofa memang anak kandung dan ibu kandung kan wajar. Sehingga hanya masalah cek cok atau kesalahpahaman saja," ucap dia.
Komang mengatakan si ibu telah menyadari bahwa yang ia perbuat berlebihan. Terkait videonya yang viral, ia pasrah dan berjanji bertindak lebih lembut kepada anaknya.
"Ibu ini juga menyadari bahwa apa yang dilakukan ada salah juga dari ibu, saling koreksi, dan saling introspeksi," ucap Komang.
Polres Malang Kota juga telah membuat video klarifikasi terkait kasus tersebut. Dalam video itu, si ibu yang berinisial KW (40) itu membacakan teks berisi permohonan maaf.
Kasus Dianggap Selesai
Polres Malang Kota telah menganggap selesai kasus seorang ibu yang mendorong anaknya dari mobil.
Tingkah si ibu itu terekam dalam video yang kini menyebar dan viral.
"Si ibu mengakui kesalahannya dan hubungan keduanya juga telah membaik," kata Kasat Reskrim Polres Malang Kota, AKP Komang Yogi, Jumat (29/3/2019).
Ia menjelaskan kejadian bermula saat si ibu mengantar anaknya ke tempat les.
Saat itu, anaknya tidak berkenan mengikuti les karena si ibu tidak membawakan baju ganti.
Cek-cok kemudian terjadi hingga adegan saling dorong seperti terekam dalam video.
"Jadi di sebelah ibu ada anak, di satu sofa memang anak kandung dan ibu kandung kan wajar. Sehingga hanya masalah cek cok atau kesalahpahaman saja," ucap dia.
Komang mengatakan si ibu telah menyadari bahwa yang ia perbuat berlebihan.
Terkait videonya yang viral, ia pasrah dan berjanji bertindak lebih lembut kepada anaknya.
"Ibu ini juga menyadari bahwa apa yang dilakukan ada salah juga dari ibu, saling koreksi, dan saling introspeksi," ucap Komang.
Polres Malang Kota juga telah membuat video klarifikasi terkait kasus tersebut.
Dalam video itu, si ibu yang berinisial KW (40) itu membacakan teks berisi permohonan maaf.
Diberitaka sebelumnya, sebuah video siswi SD yang didorong keluar dari mobil di pinggir jalan di kota Malang menjadi viral di aplikasi percakapan WhatsApp sejak Kamis (28/3/2019).
Video kekerasan pada seorang siswi SD yang didorong keluar dari sebuah mobil itu dipastikan memang terjadi di kota Malang, tepatnya di Jl Bandung.
Bahkan video seorang siswi SD yang didorong keluar dari sebuah mobil makin viral dan diunggah di akun gosip media sosial dan menjadi perhatian Polres Malang Kota
Dalam video nampak seorang anak SD diperlakukan kasar , didorong keluar oleh seorang perempuan agar keluar dari mobil warna putih.
Sang siswi SD berseragam merah putih dan berjilbab putih itu sampai terjerembab di dekat mobil itu.
Siswa itu berusaha ingin masuk mobil. Jilbab yang dipakai sampai terkoyak namun tetap dipertahankan dipakai.
Diakhir video itu, siswa SD itu bisa masuk mobil bersama perempuan memakai jilbab syarii itu.
Tidak jelas hubungan antara siswi SD dan perempuan dalam video itu.
Namun dari percakapan di WA yang beredar, keduanya memiliki hubungan anak dan ibu.
Dari penulusuran SURYAMALANG.COM, dipastikan lokasi kejadian dalam video viral itu benar di kota Malang, tepatnya i JL Bandung.
Lokasi di video itu tepatnya ada di seberang SPBU JL Bandung.
Jika melihat seragam siswi SD di dalam video itu, kemungkinan peristiwa dalam video terjadi di hari Senin atau Selasa.
Sebab seragam sekolah yang dikenakan siswi SD di video itu identik dengan seragam sekolah salah satu SD di kota Malang yang biasa dipakai siswa saat hari Senin dan Selasa.
(Surya Malang/Aminatus Sofya)