TRIBUN WIKI : Sejarah Jalan Dago Bandung Berawal dari Warga Bandung yang Saling Menunggu

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Resi Siti Jubaedah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Jalan Dago atau sekarang berganti nama menjadi Jalan Ir H Djuanda merupakan salah satu jalan legendaris di Kota Bandung.

Kawasan Jalan Dago menjadi daya tarik wisatawan dari dalam maupun luar negeri.

Di sepanjang Jalan Dago saat ini terdapat puluhan cafe, restoran, swalayan, hotel, dan beberapa kantor semisal Bank, rumah sakit, hingga Money Changer.

Di kawasan Jalan Dago juga terdapat lembaga pendidikan seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), hingga Unikom.

Trotoar di Jalan Dago saat ini, di beberapa bagian ditanami pohon, dan berderet pohon yang besar dan tinggi, membuat Jalan Dago terasa teduh dan sejuk.

Trotoar juga dilengkapi meja dan kursi yang dapat digunakan pengunjung untuk bersantai dan kongkow.

Siapa tahu dulunya kawasan Jalan Dago ini merupakan hutan belantara.

Hal tersebut menjadi pengaruh asal usul dan sejarah nama Jalan Dago.

Nama Jalan Dago berasal dari Bahasa Sunda, yaitu "Dago" yang memiliki arti "Tunggu".

• Rocky Gerung Tak Hadir di 3 Episode ILC TV One, Sibuk dengan Partai Demokrat? Ini Kata Karni Ilyas

Dihimpun Tribunjabar.id dari buku "Bandung Tempoe Doeloe" oleh Ir Haryanto Kunto, dulu warga Bandung mempunyai kebiasaan saling menunggu di jalan tersebut.

Karena kawasan Jalan Dago dulunya merupakan hutan belantara, sehingga memiliki penerangan yang kurang.

Warga Bandung memiliki kebiasaan pergi ke pasar usai Shalat Subuh. Namun, karena keadaan jalan yang gelap gulita, mereka ketakutan akan adanya ancaman semisal rampok atau serangan binatang buas.

Akhirnya warga Bandung saat itu memutuskan untuk berkumpul dulu sebelum pergi ke pasar.

Mereka saling menunggu teman-teman lainnya yang akan ke pasar.