Kenang 50 Syuhada di Selandia Baru, Relawan Ungkap Keharuan Usai Mengurusi Jenazah Korban Penembakan
Para relawan mempersiapkan jenazah korban penembakan di masjid, Selandia Baru, yang merupakan para Syuhada untuk dimakamkan, selama 3 hari 3 malam
Pertama menggunakan air hangat.
Kedua dengan air berasal dari pohon yang dianggap suci.
Setelah itu jenazah dimandikan menggunakan air beraroma wangi.
Sisi kanan merupakan bagian yang pertama kali dimandikan, dilanjutkan sisi kiri.
"Kami menangani setiap jenazah layaknya keluarga kami sendiri. Saya memandikan mereka seperti saya memandikan jenazah ayah atau saudara saya," terang Mo.
Setelah itu, bagian tubuh yang sering dicuci dalam wudhu seperti kaki, tangan, dan wajah dibersihkan untuk terakhir kalinya dengan kain basah.
Setelah itu jenazah diberi wewangian.
Kemudian tahap terakhir adalah membungkus jenazah menggunakan kain kafan sebelum pemakaman dilaksanakan.
• Egg Boy dan Warga Dunia Lainnya Kumpulkan Jutaan Dollar untuk Korban Terorisme Selandia Baru
Mo mengungkapkan, timnya juga memandikan jenazah yang bukanlah korban penembakan.
Dia adalah relawan yang membantu komunitas lokal, namun tewas dalam kecelakaan mobil.
Dia mengungkapkan timnya jarang tidur selama tiga hari itu karena mereka memulai memandikan jenazah pukul 08.00 dan berakhir sekitar 02.00 dini hari.
Jenazah terakhir yang mereka mandikan terjadi pada pukul 02.00 Jumat, atau sepekan setelah penembakan yang dilakukan teroris asal Grafton, Australia itu.
Mo mengatakan suasana setelah prosesi itu sangatlah emosional.
Masing-masing anggota tim menangis dan berpelukan karena mereka menunaikan tugas mulia.
"Itu adalah momen yang membahagiakan karena kami tahu kami telah melaksanakan tugas kami kepada para martir ini," jelas Mo.