Makna 10 Motif Batik Khas Cirebon yang Didaftarkan HKI, dari Mega Mendung hingga Ceker Ayam
10 motif batik khas Cirebon tengah didaftarkan sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Komunal oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON- Sebanyak 10 motif batik khas Cirebon tengah didaftarkan sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Komunal oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cirebon.
Di antaranya, motif Mega Mendung, Patran Kembang, Taman Teratai, Lenggang Kangkung, Kapal Kandas, Ganggengan, Mataharian, Tebu Sekeret, Pring Sedapur, dan Ceker Ayam.
Kesepuluh motif batik itu mempunyai ciri khas dan makna masing-masing.
Berikut makna 10 motif batik khas Cirebon yang berhasil dirangkum Tribun Jabar berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Disperindag Kabupaten Cirebon, Deni Agustin.
1. Mega Mendung
Mega Mendung menjadi salah satu motif batik khas Cirebon yang paling terkenal.
Motif tersebut dinilai sederhana, namun memancarkan kesan elegan bagi yang mengenakannya.
Bahkan, mega mendung menjadi motif paling ikonik pada batik Cirebon.
"Mega mendung merupakan visualisasi dari bentuk awan yang diolah sehingga memiliki gaya tersendiri," kata Deni Agustin saat dihubungi melalui sambungan teleponnya, Minggu (24/3/2019).
Ia mengatakan, bentuk motif mega mendung dianggap paling menarik, terutama tata warna yang terdiri dari 5 hingga 7 lapis itu.
"Lima menunjukkan rukun Islam dan tujuh melambangkan langit yang dilewati Nabi Muhammad SAW saat Isra Mikraj," ujar Deni Agustin.
• Disperindag Daftarkan 10 Motif Batik Khas Cirebon sebagai HKI Komunal
• SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming MasterChef Indonesia 2019 Season 5 di RCTI Pukul 15.30 WIB
2. Patran Kembang
Selain mega mendung, motif lain yang didaftarkan HKI ialah Patran Kembang.
Menurut Deni, Patran diartikan sebagai pola batik bermotif tumbuhan merambat.
Patran Kembang mengambil bentuk tumbuhan menjalar, misalnya rerumputan.
"Selain menampilkan ranting yang menjalar, terdapat pula motif lain berupa daun dan bunga," kata Deni Agustin
3. Taman Teratai
Taman Teratai mengilustrasikan bentuk kolam dengan tanaman teratai yang terdapat di keraton.
Tak ketinggalan pula bentuk gajah yang disamarkan dengan susunan wadasan, motif naga yang terlihat sebagian, dan terdapat unsur motif burung.
"Pada Taman Teratai, semua motif menyimpan ajaran tarekat tentang upaya penyatuan dengan Ilahiah atau dalam bahasa Jawa, Manunggaling Kawula Gusti," ujar Deni Agustin.
4. Lenggang Kangkung
Lenggang Kangkung diartikan sebagai gaya gerak tumbuhan kangkung yang merambat.
Deni mengatakan, motif tersebut merupakan ilustrasi tanaman kangkung di atas permukaan air.
• Taty Sugiarty Kenalkan Batik Cirebon Melalui Batik Laksmi, Diambil dari Nama Anaknya
• Lestarikan Batik, Wishwatch Luncurkan Jam Tangan Batik Pertama di Indonesia
5. Kapal Kandas
Motif batik Kapal Kandas menggambarkan penumpang di atas kapal.
Bentuk kapal digambarkan dengan bentuk garis dan bidang, kemudian diisi hiasan flora dan fauna.
Deni menyarankan agar batik motif Kapal Kandas sebaiknya dipakai oleh orang yang mapan.
"Maksudnya agar si pemakai itu tidak mengalami kegagalan, karena berlabuh dengan aman," kata Deni Agustin.
6. Ganggeman
Sementara batik motif Ganggengan diambil dari tumbuhan ganggeng atau ganggang yang tumbuh di air.
Motif tersebut merupakan ilustrasi dari suasana habitat tumbuhan ganggang tersebut.
Bahkan, pada motif itu juga ditemukan hiasan binatang air sebagai pelengkapnya.
7. Mataharian
Motif Mataharian mengangkat ilustrasi bentuk bunga matahari yang ditata secara acak dan mengisi bidang kosong.
Namun, susunan bunga matahari itu tidak begitu penuh, masih menyediakan ruang kosong.
"Pada bentuk bunga dimunculjan tiga susunan helaian daunnya, dan latar belakangnya yang merupakan bidang kosong itu diisi dengan isen-isen beras wutahaan," ujar Deni Agustin.
• Gara-gara Presiden Jokowi, Artis dan Menteri Duduk Lesehan Saat Peresmian MRT Jakarta
• Momen Mayangsari Duduk Bersebelahan dengan Tutut Soeharto, Ikut Acara Bareng Keluarga Cendana
8. Tebu Sekeret
Tebu Sekeret atau sekerat tebu memperlihatkan anyaman longgar dari batang tebu yang berbentuk diagonal.
Pertemuan dua batang tebu yang diagonal itu identik dengan batas buku-bukunya.
"Tebu ini kebanggaan masyarakat Cirebon, karena sejak zaman Belanda, Kabupaten Cirebon merupakan penghasil gula nasional," kata Deni Agustin.
9. Pring Sedapur
Motif Pring Sedapur atau serumpun bambu mengilustrasikan serumpun bambu yang disusun berjajar pada sehelai kain batik panjang.
Di bagian kosongnya diisi dengan ornamen daun, bunga, atau kupu-kupu.
10. Ceker Ayam
Motif Ceker Ayam menampilkan jejak-jejak telapak kaki ayam atau biasa disebut ceker.
Dibatasi bidang jajaran genjang dengan dua jenis stilasi bentuk ayam yang ditata secara zigzag.
Sementara jejak telapak kaki ayam digambarkan dua buah garis pendek yang diletakkan di sudut bidang kotak-kotak latar belakang motif.
"Penyamaran bentuk ayam, bahkan meninggalkan sama sekali bentuk aslinya untuk menghindari gambar makhluk bernyawa," ujar Deni Agustin.