Daftar Duel Maut Pelajar di Bogor, dari Gara-gara Saling Ejek sampai Duel ala Gladiator
Akibat saling ejek di media sosial Facebook, dua orang, pelajar SMP dan SMA berduel satu lawan satu.
Duel sesama siswa SMP ini ternyata diusulkan oleh para seniornya.
"Dalam kasus ini adanya terjadi tawuran, bukan seperti tawuran seperti biasanya, pertemuan dua kelompok. Tetapi kejadian ini memang sengaja diadakan, seperti kasus gladiator," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Ulung Sampurna Jaya, Jumat (3/8/2018).
• Pelajar SMA di Bogor Tewas Usai Duel Ala Gladiator, Bermula Saling Ejek di Facebook, Ini 6 Faktanya!
"Jadi sebelumnya ada kasus duel ala gladiator yang dilakukan oleh siswa SMA, ini dilakukan oleh siswa SMP dan menggunakan senjata tajam," imbuh Ulung.
Saat itu, pihaknya sudah menetapkan tersangka sebanyak sembilan orang, di antaranya RD, MP, RH, MF, PM, I, A, KN, IJ.
Kesembilan tersangka itu direhabilitasi dan ada juga yang ditahan.
Akibat dari perbuatannya pelajar tersebut dikenakan Pasal 1 UU perlindungan anak dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.
3. Kasus Hilarius Christian Event Raharjo
Pada 2016, Hilarius Christian Event Raharjo, pelajar SMA Budi Mulya, Jalan Kapten Muslihat, Bogor Tengah, diduga tewas setelah berduel ala gladiator di tengah lapangan basket.
Sang ibu, Maria Agnes yang masih sangat terpukul dengan kejadian yang menimpa sang anak, mengungkapkan kejadian nahas tersebut melalui akun media sosialnya dan menjadi viral.
• Duel Pelajar Ala Gladiator Kembali Terjadi di Bogor, Alasannya Sepele Tapi Berakibat Seorang Tewas
Putranya, dikatakan Maria Agnes, mengembuskan nafas terakhir akibat tindak kekerasan oleh pelajar dari sekolah negeri di bilangan Bantarjati, Bogor Utara, Kota Bogor.
Maria bercerita, dirinya baru tahu bila sebelum meninggal putranya sempat diadu di tengah lapangan basket.
Pertarungan satu lawan satu tersebut disaksikan oleh puluhan pelajar lain.
"Kejadiannya sebelum pertandingan basket, Hila diminta untuk mewakili sekolahnya, padahal sudah menolak tapi dipaksa, beberapa pelaku promotor sudah dikeluarkan dari sekolahnya, tapi masih ada yang berkeliaran bebas, saya ingin semua yang terlibat mendapat hukuman," katanya kepada wartawan, Jumat (15/9/2017).(*)