Perluasan Kantor Pemkab Bandung Barat Tak Pasti, Warga Tanyakan Soal Pembebasan Lahan

Tiga puluh tujuh warga Desa Mekarsari pertanyakan kejelasan pembebasan lahan untuk perluasan Pemkab Bandung Barat.

zoom-inlihat foto Perluasan Kantor Pemkab Bandung Barat Tak Pasti, Warga Tanyakan Soal Pembebasan Lahan
Zezen Zaenal M
Pemkab Bandung Barat.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, NGAMPRAH - Sebanyak 37 orang warga Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, Kabupatan Bandung Barat, masih merasa bingung terkait kejelasan pembebasan lahan oleh Pemerintah Bandung Barat.

Lahan para warga masuk dalam penetapan lokasi untuk perluasan kantor pemkab sejak 2017 yang hingga saat ini belum jelas kapan waktu pembayarannya.

Menurut Kepala Desa Mekarsari, Krisno Hadi, ada 8,3 hektare lahan warga yang belum dibebaskan oleh pemkab.

Warga hampir setiap hari mempertanyakannya untuk dibayar pembebasannya.

"Saya sudah sampaikan ke Pak Sekda dan Bupati agar dibuatkan penetapan lokasi baru guna acuan pembebasan lahan, sebab penlok sebelumnya berakhir di 27 Oktober 2017," ujarnya di kantor Desa Mekarsari, Senin (18/3/2019).

Lahan di Desa Mekarsari yang telah dibebaskan seluas 50 hektare.

Lahan yang belum terbebaskan berada di Kampung Karyalaksana, Kiarapayung, dan Cinangela.

"Berdasar penlok 2017 lahan yang dibebaskan untuk jalan utama Padalarang-Cisarua Rp 1.030.000 per meter, pinggir jalan antara Desa Mekarsari-Cilame Rp 679 ribu per meter, dan kebun Rp 456 ribu per meter," ujarnya.

Krisno berharap pembayaran pembebasan lahan yang belum ini bisa terealisasi pada 2020, apalagi Kantor Desa Mekarsari pun mesti pindah karena lokasinya masuk pada zona pembebasan.

Tokoh masyarakat Desa Mekarsari, Dadang Alamsyah, mengatakan masyarakat yang lahannya belum terbayar masih menghargai pemkab.

Namun, katanya, pemkab seharusnya dapat memberikan kejelasan kepada 37 warga masyarakat.

"Masyarakat butuh kepastian kapan tanahnya dibayar. Kalau tidak jadi masuk zona, ya, tak apa asal ada keputusan dari pemda. Pemda berdasar hitungan kami harus sediakan anggaran Rp 60 miliar untuk 8,3 hektare lahan," ucapnya.

Alat Deteksi Gempa Buatan Agus Obrek, Linibell, Mulai Banyak Dipesan, Pemkab Bandung Barat Pesan 300

Mencoba Halangi Pelaku Penembakan Brutal, Kiper Timnas Futsal Selandia Baru Jadi Korban

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved