Boeing Larang Terbang Seluruh Armada 737 Max, Pola Terbang Ethiopian Airlines Mirip Lion Air

Boeing melarang terbang seluruh armada pesawat 737 Max setelah penyelidik menemukan bukti baru di lokasi jatuhnya Ethiopian Airlines.

Editor: Ravianto
Aviation International News
Pesawat Boeing 737 Max 8 

Boeing melarang terbang seluruh armada pesawat 737 Max setelah penyelidik menemukan bukti baru di lokasi jatuhnya Ethiopian Airlines.

Produsen pesawat AS ini menyebut akan menangguhkan semua 371 pesawat Boeing 737 Max 8 yang dimiliki.

Otoritas penerbangan sipil AS, Federal Aviation Administration (FAA) mengatakan keputusan larangan terbang sementara pesawat-pesawat itu dibuat berdasar bukti baru serta data satelit.

FAA sebelumnya berkukuh tidak memberlakukan larangaan terbang yang dilakukan oleh beberapa negara lain.

Kecelakaan fatal pada hari Minggu di Addis Ababa, Ethiopia, menewaskan 157 penumpang.

Ini adalah kecelakaan fatal kedua yang dialami Boeing 737 Max 8 dalam lima bulan terakhir, setelah kecelakaan fatal Lion Air di Indonesia pada Oktober silam yang menewaskan 189 orang.

Apa hasil temuan FAA?

FAA memiliki tim yang menyelidiki bencana di lokasi kecelakaan Ethiopian Airlines, bekerja sama dengan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional.

Dan Elwell, pejabat di FAA mengatakan pada hari Rabu (13/03): "Menjadi jelas bagi semua pihak bahwa pola [penerbangan] Ethiopian Airlines sangat dekat dan berperilaku sangat mirip dengan penerbangan Lion Air."

Dia menambahkan, "bukti yang kami temukan di darat membuat [kami beranggapan] pola penerbangannya sangat mirip dengan Lion Air."


https://twitter.com/FAANews/status/1105908677612056578


Presiden Donald Trump pada awalnya mengumumkan bahwa FAA akan membuat perintah darurat setelah "informasi baru dan bukti fisik yang kami terima dari lokasi kecelakaan dan lokasi lain dan dari berbagai macam keluhan".

AS adalah negara terbaru yang menangguhkan Boeing 737 Max agar tidak terbang setelah negara-negara lain, termasuk Inggris, Uni Eropa, India, Cina dan Australia.

Hingga kini, posisi FAA adalah bahwa temuan itu menunjukkan "tidak ada masalah kinerja sistemik" dan tidak ada alasan untuk mendaratkan pesawat.

Sebelumnya pada hari Rabu, Kanada melarang terbang pesawat itu setelah menteri transportasi Marc Garneau mengatakan dia telah menerima bukti baru tentang kecelakaan tersebut.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved