Eksklusif Tribun Jabar
Cerita Harian 5 Penjaga Jembatan Penyeberangan Berbayar di Bandung, Ada Juga yang Tak Bayar
Tiga jembatan yang dikelola Abdul Gofur selama setahun bisa menghasilan uang setengan miliar rupiah. Ada 5 orang penjaga, kisahnya lucu-lucu.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Kisdiantoro
Ia beraktivitas membuka jembatan sejak pukul 05.00 hingga 05.00 WIB dengan saling bergantian bersama Karim (27) di Jembatan Cangkorah.
"Sehari ada sekitar 300 motor yang lewat Jembatan Cangkorah ini," ujar Damung, yang diamini oleh rekannya, Karim, seraya menyebut terkadang ada pula warga pengguna yang tidak bayar, Rabu (27/2).
• Fahri Hamzah: PKS dengan Jokowi Lebih Dekat, Pernah Incar Kursi Wapres
Penjaga lainnya, Panjul atau Gondrong (41), yang tidak lain kakak Munjirin, dan tengah berjaga di Jembatan Surapatin, mengakui, ia pun kerap memperbaiki jika ada kerusakan-kerusakan pada jembatan, seperti ada tali yang putus, jembatan yang bengkok, hingga kondisi air yang kadang pasang dan surut.
Tetapi, di Jembatan Surapatin ini, Gondrong menyebut memiliki kebijakan yang berbeda terhadap pengenaan biaya bagi yang melintas, yakni kepada anak sekolah pada waktu berangkat dan pulang sekolah gratis, kemudian untuk warga pengguna yang berstatus guru hanya dikenakan biaya pada saat berangkat dan tidak dikenakan saat pulangnya.
"Di sini biayanya Rp 5 ribu untuk motor dan Rp 2 ribu untuk pejalan kaki. Tapi, kalau ojek sekitar jembatan dikenakan Rp 2 ribu saat bawa penumpang. Kalau tidak bawa penumpang, gratis," katanya di Jembatan Surapatin, Rabu (27/2). (m nandri prilatama)