Sukses Lahirkan Album, Juicy Luicy Malah Diseret ke Pengadilan dan Akhirnya Bebas Layak Rilis
Grup band Juicy Luicy tidak pernah menyangka jika kesuksesan dan jerih payah perjuangan mereka untuk menjadi sebuah band besar tiba-tiba
Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Dedy Herdiana
Tim Pembela Umum yang terdiri dari Yoga (PHB) dan Ruly (Pasar Barang Antik Cikapundung), memberikan pembelaan bahwa Juicy Luicy sebagai band yang patut menjadi inspirasi band lain yang sedang merintis berkarir di industri musik.
"Mereka awalnya band indie dan berjuang sendiri sampai akhirnya me dapat pengakuan khalayak dan kini digandeng mabel. Mereka pantas menjadi inspirasi band lain," kata Ruly.
Dalam persidangan juga terungkap bahwa Denis dan Julian yang hobi memainkan musik pop/jazz dengan kemampuan yang mumpuni sejak 2012 telah munculkan nama Juicy Luicy. Mereka juga menambah beberapa nama lainnya untuk melengkapi personel band-nya dan mulai menciptakan karya sendiri.
Dengan bermodalkan tiga lagu “Kini Nanti dan Selamanya”, “Mulai Berjalan” dan “Bebaskan”, mereka berhasil merekamnya dengan format akustik dan dijadikan single promosi dengan cara independen. Sebelum mengklaim beraliran musik Motown, warna musik mereka mainkan variatif dan eksploratif, selain pop, juga ada sentuhan soul, funk, groove, R&B, hingga jazz. Hingga akhirnya lahir album perdana Juicy Luicy berjudul Dansa Malam berhasil dirilis di tahun 2013, dengan lagu ”Terjebak Persahabatan” dan “Sabtu Malam Sendiri” yang menjadi jagoannya.
Di sepanjang perjalanan Juicy Luicy, mereka juga mengalami perubahan personel. Sebut saja Bisma, yang awalnya bermain djimbe di Juicy Luicy, memutuskan untuk hengkang. Namun, hal tersebut tidak membuat mereka patah semangat. Nyatanya, mereka tetap berkarya, ditambah lagi mereka semakin terdengar namanya pasca resmi bergabung dengan E-Motion Entertainment. Lagu “Aku Cinta Dia yang Cinta Pacarnya” (2015), “Terlalu Tinggi” (2016) dan “Tanpa Tergesa” (2018) menjadi andalan Juicy Luicy untuk turut mewarnai kancah musik Indonesia. Respon positif mereka dapatkan di mana-mana, terutama lewat single terakhir mereka, “Tanpa Tergesa” yang berhasil merajai chart di berbagai radio di Indonesia.

Di penghujung persidangan, Hakim Man (Jasad) akhirnya memutuskan bahwa Juicy Luicy dinyatakan bebas dari tuntutan jaksa dan karya-karyanya layak rilis.
"Dengan ini DCDC Pengadilan Musik memutuskan bahwa Juicy Luicy dinyatakan bebas dan karya-karyanya layak didengarkan dengan syarat harus segera merilis single atau album," ujar Hakim Man.
Sebelum hakim memutuskan, Juicy Luicy juga mendapatkan uji kompetisi di ajang Pengadilan Musik itu sebagai upaya pembelajaran dan untuk menambah wawasan dalam bermusik. Selain itu Juicy Juicy juga diminta untuk tampil menunjukkan karyanya di hadapan audiens sidang secara akustik.
Pengadilan Musik adalah salah satu program dari DCDC yang secara rutin mengundang dan mengkaji materi-materi dari band-band tanah air yang aktif dalam membuat karya.
Lewat program yang digelar bekerjasama dengan ATAP Promotions, mereka akan menyandang predikat sebagai terdakwa, dan harus menghadapi
berbagai tuntutan yang dilontarkan oleh Jaksa Penuntut di pengadilan yang digelar di Kantin Nasion Rumah The Panas Dalam, Jalan Ambon No. 8A, Bandung. (*)