Radio untuk Bung Karno Hingga yang Dipakai Jenderal Soedirman, Pameran Radio Antik yang Menarik

KRAB mengadakan kegiatan pameran, talkshow, dan bursa di Museum Kota Bandung, Jalan Aceh No 47-49, Kota Bandung.

Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Putri Puspita Nilawati
Terdapat 41 jenis radio yang ada ditampilkan di pameran radio antik 

Berbahan dasar kayu ukuran radio tabung ini cukup besar yang berasal dari Belanda.

Dalam pameran ini, kuratorial Prayudi Wibowo mengatakan ada juga ditampilkan beberapa karya lokal anak bangsa anggota KRAB melalui kreasi radio retro dengan brand ORDES.

"Keunikannya adalah mereka berhasil menggabungkan teknologi solid state (transistor, IC) dengan vacuum tube (lampu tabung)," ujarnya.


Kreasi diterjemahkan dalam rancangan desain dan mesin yang unik, orijinal, memasukkan unsur budaya lokal.

Radio tak lagi semata berfungsi secara teknis namun juga estetika dan unik karena tiap tiap unitnya dibuat secara handmade dan berdasar pesanan.

Brand lain yang dipamerkan adalah Kriya Nusantara, sebuah UMKM lokal yang mampu menembus pasar internasional.

Produk Kriya Nusantara mempunyai keistimewaan pada desain cangkangnya yang dihias dengan tembaga dengan motif terinspiasi dari alam seperti daun, bunga, dahan dengan rantingnya, dan bentuk bentuk geometris.

Desain semacam ini akan mengingatkan Anda pada budaya Timur Tengah yang kaya akan eksplorasi unsur alam. Tak heran jika kemudian 90% produk Kriya Nusantara diekspor ke Timur Tengah khususnya Dubai.

Prayudi mengatakan dua aktivitas produksi radio itu bisa menjadi penanda bahwa sejarah produksi radio di kota Bandung masih berlanjut sejalan dengan kebutuhan zamannya.


"Bila kita tengok ke belakang maka kaitan ini makin jelas dengan adanya fakta sejarah keberadaan pabrik perakitan radio Philips di Bandung, meski jejaknya kini hanya bisa dilacak dari nama gang Philips di Kiara Condong sebagai penanda hadirnya revolusi industri 1.0," ujar Andar Manik.

Dari radio antik tabung pengunjung bisa menyelusuri kembali jejak peradaban kolonial yang akan selalu hadir sebagai kilasan bayangan pada peradaban masa kini di tanah jajahannya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved