Warga Baleendah Dibunuh di Malaysia
Istri Nuryanto Tak Tahu Baju yang Dipakai Pria yang Dimutilasi di Malaysia: Kalau Celana Iya, Cocok
Nuryanto pergi ke Malaysia untuk menagih uang hasil bisnis yang nilainya mencapai miliaran rupiah ke sejumlah pengusaha di Malaysia
Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, BALEENDAH - Bos tekstil asal Desa Bojong Malaka, Kecamatan Baleendah Nuryanto (37) diduga menjadi korban mutilasi di Malaysia.
Untuk kepastiannya, pihak keluarga besar masih menunggu hasil test DNA yang sudah dilakukan pekan lalu.
Jika benar mayat mutilasi yang ditemukan di Malaysia positif Nuryanto, istri korban Meli Rahmawati (33) berharap pemerintah bisa mengusut tuntas kasus pembunuhan sadis Bos tekstil Baleendah tersebut.
"Saya mohon kepada pemerintah, kalau itu benar suami saya tolong usut secara tuntas dan pelakunya siapa tolong dihukum. Apa motifnya sampai suami saya dianiaya seperti itu," ujar Meli Rahmawati di rumahnya di Kampung Ciodeng, Desa Bojong Malaka, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Senin (11/2) lalu.
Pasangan Nuryanto dan Meli Rahmawati dikaruniai tiga orang anak masing-masing bernama Aditya Firdaus (16), Mohammad Nazril Ihsan (9) dan anak bungsunya yang masih berusia 11 bulan Aliya Aznia Rismawati.
Sambil terisak Meli Rahmawati menceritakan jika sang suami, Nuryanto pergi ke Malaysia untuk menagih uang hasil bisnis yang nilainya mencapai miliaran rupiah ke sejumlah pengusaha di Malaysia yang sudah dititipi barang miliknya.
"Iya dia mau ngambil uang (penagihan). Dia bilang di Malaysia masih numpuk, masih besar sekitar Rp 2 M, yang belum tertagih. Saya enggak tahu itu dari berapa orang pengusaha di sana," katanya.
Menurut Meli Rahmawati sang suami sudah mulai terlihat stres sejak 3-4 bulan lalu, karena banyak pengusaha yang macet pembayaran sementara dirinya sudah ditagih oleh pihak pabrik.
"Masalah mah ada, banyak yang mararacet di luar, sementara ke pabrik harus lancar. Aa bilang, Mi barang di sini (Malaysia) masih banyak sekitar Rp 2 miliar. Kalau barang yang sudah laku ada Rp 7 miliar," ujarnya.
Keberangkatan suaminya itu, ingin memastikan pembayaran dari rekan bisnisnya.
Pasalnya, suaminya itu sudah ditagih oleh pihak pabrik atau pemilik barang yang dijual Nuryanto ke Malaysia.
Meli Rahmawati mengaku kaget saat mendapat kabar dari adik korban jika ada penemuan mayat di Malaysia yang diduga suaminya tersebut.
Karena sebelumnya sudah hilang kontak hingga berhari-hari.
"Berangkat Kamis tanggal 17, sempat beberapa kali kontakan. Selasa tanggal 22 hilang kontak, saya terus minta anak menghubungi suami. Kamis (31/1) telepon sudah enggak aktif lagi sampai sekarang," katanya.
Akhirnya pada Jumat (1/2) lalu pihak pengacara keluarga langsung berangkat ke Malaysia untuk mengecek kebenarannya, disusul oleh adik korban pada Senin (4/2) untuk melakukan test DNA untuk memastikan jenazah tersebut adalah Nuryanto.